Jakarta, CNN Indonesia —
Venezuela mengeklaim berhasil membongkar sel yang diduga didanai Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) untuk merencanakan serangan ke kapal Konflik Bersenjata USS Gravely di Karibia selatan.
Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello mengatakan operasi “yang didanai” CIA berencana menembak kapal perusak USS Gravely dan menjebak Caracas, demikian dikutip AFP, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabello Bahkan mengatakan Venezuela Sudah menangkap empat orang tanpa memberi rincian lebih lengkap.
Negara itu secara rutin menangkap tentara bayaran yang didukung AS untuk mengganggu stabilitas pemerintahan Pemimpin Negara Nicolas Maduro.
Kapal USS Gravely berlabuh di Trinidad dan Tobago pada Minggu (26/10). Venezuela memandang kedatangan kapal tersebut bentuk provokasi Amerika Serikat.
Hubungan Venezuela dengan Trinidad Bahkan memburuk dalam beberapa waktu terakhir.
“Bertujuan untuk memprovokasi Konflik Bersenjata di Karibia,” demikian menurut pihak berwenang Venezuela.
Seandainya operasi bendera palsu itu berhasil, perselisihan Venezuela dan Trinidad makin runcing dan tegang.
AS belum memberi komentar soal tuduhan Venezuela. Meskipun demikian, Pemimpin Negara Donald Trump sempat mengonfirmasi pengesahan operasi CIA di Venezuela dan mempertimbangkan serangan darat.
Di samping melakukan operasi bendera palsu, AS Bahkan mengerahkan pesawat dan kapal Konflik Bersenjata.
Tujuh kapal Konflik Bersenjata dikerahkan ke Karibia dan satu ke Teluk Meksiko. AS Bahkan Berencana mengirim kapal induk terbesar di dunia USS Gerald R. Ford ke Komando Selatan AS yang mencakup Amerika Selatan, Amerika Latin, dan Karibia.
AS Bahkan Sudah menerbangkan dua pesawat pengebom B-18 di atas Karibia dan Venezuela.
Data dari situs pelacakan Flightradar24 menunjukkan kedua pesawat pengebom itu lepas landas dari pangkalan di North Dakota utara AS. Pesawat itu lalu terbang sejajar dengan pantai Venezuela sebelum menghilang dari pandangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, konflik AS dan Venezuela memanas. Konflik itu bermula saat pasukan Negeri Paman Sam menembak kapal yang Dituding membawa Narkotika di perairan lepas Venezuela.
Sejak September, AS menghancurkan setidaknya 10 kapal yang Dituding membawa Narkotika dan menewaskan 43 warga sipil tak bersenjata.
Venezuela murka dengan tindakan AS. Mereka menyebut Negeri Paman Sam sengaja melakukan tindakan tersebut untuk menggulingkan pemerintahan Maduro.
Maduro bahkan menyatakan Washington “mengada-adakan Konflik Bersenjata” untuk tujuan politik.
(isa/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
