Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Prabowo Subianto memerintahkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk merekrut ahli-ahli di bidang kimia Supaya bisa bisa mendeteksi tanah jarang atau rare earth dari limbah pertambangan.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya dalam penutupan Munas ke-VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9).
Prabowo mengatakan selama ini potensi tanah jarang dari limbah pertambangan masih belum bisa dimanfaatkan secara optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Mungkin pejabat kita tidak mengerti, Ia kira limbah padahal tanah jarang. Makanya Sekarang saya perintahkan Bea Cukai itu Dianjurkan merekrut beberapa ahli-ahli,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo Bahkan memerintahkan TNI, Polri Sampai sekarang Bea Cukai untuk menggelar operasi besar-besaran di Babel (Babel) untuk memberantas keberadaan tambang ilegal yang jumlahnya mencapai ribuan.
“Babel yang cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia, terdapat 1.000 tambang ilegal. Mulai 1 September kemarin saya perintahkan TNI, Polri, bea cukai bikin operasi besar-besaran,” tuturnya.
Ia mengatakan akibat keberadaan tambang ilegal tersebut sebanyak 80 persen hasil timah justru diselundupkan ke luar negeri setiap tahunnya.
Oleh karenanya, operasi besar-besaran itu dapat ditutup celahnya sehingga tidak ada lagi penyelundupan timah.
Prabowo menyebut Bila celah-celah penyelundupan timah ilegal ini berhasil ditutup, maka sejak September Sampai sekarang akhir tahun nanti negara berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp22 triliun.
“Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp45 triliun dari dua pulau ini saja,” jelasnya.
(tfq/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
