Sleman, CNN Indonesia —
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah berencana membongkar ulang tanaman tebu milik petani seluruh Indonesia, dengan total luasan lahan 500 ribu hektare.
Pernyataan Amran ini merespons keluhan perwakilan petani di Provinsi DIY soal kadar kandungan gula dalam batang tebu (rendemen) selama tujuh tahun terakhir Sama sekali tidak terjadi beranjak dari angka 6,7 persen. Rendahnya angka rendemen ini membuat petani ‘tidak semangat’, padahal pemerintah mengejar produktivitas demi target swasembada gula nasional pada 2027.
Amran menyebut akar masalah dari rendahnya angka rendemen ini Merupakan kesalahan pola tanam. Ia mencontohkan lahan ketahanan pangan Lanud Adisutjipto, Berbah, Sleman, DIY yang ditanami lebih dari satu varietas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kenapa rendemen tidak pernah berubah, karena regulasi yang ada. Ini Tips tanamnya di (lahan) belakang, maaf, ini bermacam-macam varietas dan itu Dianjurkan dibongkar ulang,” kata Amran dalam acara Rembuk Tani di lahan ketahanan pangan Lanud Adisutjipto, Selasa (8/7).
Amran pun menargetkan waktu bongkar ulang seluruh lahan tebu selesai dalam 3 tahun guna perbaikan angka rendemen ini.
Lebih jauh, ia yakin target pemerintah mencapai swasembada gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi tahun depan bukan hal yang mustahil. Sementara, swasembada gula industri lebih waktu lebih lama.
“Tapi, dengan gula industri Kemungkinan tiga (sampai) empat tahun,” sambungnya.
Pemerintah, lanjut Amran, Bahkan Sebelumnya menyiapkan anggaran Rp 1,5 triliun melalui BUMN untuk menyerap GKP petani. Dana sebesar itu Nanti akan digunakan membeli gula petani sesuai dengan harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.500 per kilogram (kg).
“Itu tolong jangan dijual di bawah harga standar, itu perintah bapak Kepala Negara dan bapak wakil Kepala Negara,” ujar Amran.
(kum/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
