Jakarta, CNN Indonesia —
Krakatau Steel mengaku tak ambil pusing dan gentar dengan tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh Pemimpin Negara Donald Trump kepada Indonesia. Sebab, Amerika Serikat (AS) bukan pasar Perdagangan Keluar Negeri utama perseroan.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhamad Akbar mengatakan kontribusi Perdagangan Keluar Negeri baja ke Negeri Paman Sam terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sekitar 18 persen.
“Kita jangan melihat terlalu jauh kebijakan Trump ini Berniat melulu-lantakan industri baja nasional. Kontribusi PDB total kan tidak lebih daripada 18 persen ke US, sisanya itu masih worldwide,” ujar Akbar dalam Media Gathering di Kantornya, Jumat (11/4).
Menurutnya, Amerika bukan pasar utama perusahaannya. Negara tujuan Perdagangan Keluar Negeri utamanya Merupakan Italia, Eropa, India Sampai sekarang Afrika dan ke depannya Berniat mencari negara lain untuk perluasan pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami Sebelumnya melakukan Perdagangan Keluar Negeri ke berbagai negara, mulai dari India, Pakistan, Sampai sekarang Afrika. Dalam menghadapi ketidakpastian global, fokus kami Merupakan efisiensi menyeluruh dan inovasi di seluruh lini,” jelasnya.
Akbar menekankan untuk Pada Di waktu ini perusahaan fokus menghadapi tantangan untuk makin menumbuhkan perusahaan. Apalagi, implementasi tarif Trump ke Indonesia ditunda Sampai sekarang 90 hari.
“Prinsip saya, kita mari fokus yang depan mata. Tantangan saya bagaimana melakukan efisiensi yang masif, efisiensi di semua lini. Inovasi, terus supaya produktifitasnya tinggi,” imbuhnya.
Terkait dengan pelemahan Mata Uang Nasional, ia menyebutkan itu Merupakan kondisi global yang sering terjadi dan bukan hal baru bagi perusahaan. Saat awal mulai beroperasi pelemahan Kurs Mata Uang Sebelumnya menjadi tantangan.
“Fluktuasi Kurs Mata Uang dari Rp10 ribu, Rp12 ribu, Rp14 ribu Sampai sekarang Rp17 ribu Sebelumnya menjadi hal biasa bagi pelaku industri baja, termasuk Krakatau Steel,” tegasnya.
Ke depannya, ia berencana membawa Krakatau Steel tidak hanya fokus pada peningkatan produksi tetapi Bahkan Mengoptimalkan kerjasama dengan negara lain untuk membuka pasar perdagangan yang lebih luas.
“Kami aktif dalam berbagai kerja sama bilateral, multilateral, Sampai sekarang regional. Semua ditujukan untuk Mengoptimalkan posisi Indonesia dalam perdagangan global,” pungkasnya.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA