Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai Mata Uang IDR ditutup di level Rp16.258 per USD AS pada Senin (8/7). Mata uang Garuda menguat 20 Skor atau plus 0,12 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan IDR ke posisi Rp16.265 per USD AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia pun mayoritas perkasa. Ringgit Malaysia naik 0,01 persen, USD Hong Kong plus 0,02 persen, rupee India dan peso Filipina tumbuh 0,03 persen, dan baht Thailand melesat 0,07 persen.
Di lain sisi, pelemahan dialami USD Singapura yang turun 0,01 persen, yuan China merosot 0,02 persen, yen Jepang layu 0,09 persen, dan won Korea Selatan ambruk 0,20 persen.
Sedangkan mata uang negara maju ditutup bervariasi. Poundsterling Inggris mandek, euro Eropa merosot 0,01 persen, franc Swiss plus 0,07 persen, USD Kanada tumbuh 0,06 persen, dan USD Australia jatuh 0,09 persen.
Pengamat Barang Dagangan dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan IDR Berhasil mempertahankan penguatan atas USD AS yang tengah loyo.
“USD AS melemah setelah data pekerjaan yang mengecewakan. Sekalipun, data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang lebih lemah membatasi penguatan,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA