Bisnis  

ID Food Minta Modal Negara Rp1,6 T Untuk Bayar Utang


Jakarta, CNN Indonesia

ID Food minta suntikan dana Rp1,6 triliun ke negara untuk membayar tumpukan utang dan menjalankan program cadangan pangan pemerintah (CPP).

BUMN bernama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu menegaskan program CPP Merupakan penugasan. Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto merinci cakupan 10 Barang Dagangan cadangan pangan pemerintah, yaitu daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, ikan kembung, cabai, dan daging kerbau.

“Terkait daripada urgensi permohonan Rp1,6 triliun ini kami pertama bahwa sebagai BUMN Holding pangan ID Food dibentuk untuk Membantu ketahanan pangan nasional dan ID Food Bahkan berperan sebagai offtaker melalui jaringan kemitraan dengan petani, peternak, dan nelayan,” katanya, dikutip dari detikcom, Kamis (11/7).


Sis Apik mengatakan ID Food butuh tambahan uang untuk melakukan pengadaan pangan. Oleh karena itu, mereka mencoba mengajukan penyertaan modal negara (PMN).

Perusahaan pelat merah itu Bahkan punya setumpuk utang. Bos ID Food Sis Apik mengaku utang mereka tak sedikit karena mencapai Rp8,2 triliun.

“Beban kerja yang cukup tinggi Rp8,2 triliun,” curhat Sis Apik.

“PMN tunai sendiri Jelas Akan segera berdampak pada Holding Pangan untuk Memanfaatkan ekosistem pangan Indonesia, masyarakat, ekonomi, sosial, tentunya untuk Memanfaatkan pendapatan negara,” tambahnya.

Mengutip CNBC, PMN ini diajukan untuk tahun anggaran 2025. Sis Apik menyebut program cadangan pangan pemerintah bisa terlaksana andai usul suntikan duit Rp1,6 triliun itu disetujui.

Ia mengatakan PMN yang diajukan bersifat modal kerja. Nantinya, ID Food berjanji bakal melunasinya pada akhir tahun berjalan.

“Sehingga ID Food butuh pendanaan internal untuk stok akhir tahun dan stok berikutnya untuk struktur biaya bunga karena dengan kondisi adanya PMN kita harap struktur pendanaan lebih efisien dan tentunya bisa mendapatkan manfaat untuk efisiensi biaya,” tutup Sis Apik.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version