Geger Penembakan Trump, Apa Beda Penjagaan Pemimpin Negara & Mantan Pemimpin Negara AS?


Jakarta, CNN Indonesia

Penembakan terhadap Mantan Pemimpin Negara sekaligus kandidat Pemimpin Negara Amerika Serikat, Donald Trump, masih menjadi sorotan.

Trump tertembak saat berpidato di rapat umum di Pennsylvania pada akhir pekan lalu. Serangan itu meninggalkan luka di bagian telinga Ia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai penembakan, publik ramai-ramai mengkritik mekanisme penjagaan Secret Service. Agen rahasia ini dianggap kecolongan karena gagal mencegah peluru pelaku mengudara.

Secret Service merupakan badan yang melindungi keamanan kandidat Pemimpin Negara dan kandidat wakil Pemimpin Negara resmi, Pemimpin Negara dan wapresnya, serta Mantan Pemimpin Negara dan Mantan wapres AS.

Apa beda penjagaan bagi Pemimpin Negara AS dan Mantan Pemimpin Negara?

Mantan anggota Secret Service sekaligus dan akademisi di Universitas New Haven, Bobby McDonald, menjabarkan perlindungan terhadap mantan Pemimpin Negara.

“Ada beberapa lapisan perlindungan yang diterapkan untuk berbagai jenis kunjungan,” kata McDonald, dikutip Reuters, Senin (14/7).

Ia lalu berujar, “Anda Dianjurkan sadar bahwa mantan Pemimpin Negara Trump memang seperti itu: mantan Pemimpin Negara.”

McDonald mengatakan Trump tak bisa mendapat informasi atau aset yang diperlukan Sesuai ketentuan data intelijen karena Ia mantan Pemimpin Negara, bukan Pemimpin Negara atau wakil.

Terlebih Secret Service bukan badan yang Menyajikan informasi intelijen. Sekalipun, mereka bekerja sama dengan pihak terkait untuk informasi-informasi krusial.

Meski demikian, mantan Pemimpin Negara mendapat pengamanan sekitar 75 petugas dalam 24 jam. Jumlah itu dibagi dalam tiga waktu kerja atau shift.

Sementara itu, untuk Pemimpin Negara dan wapres AS yang masih menjabat mendapat perlindungan dari agen khusus pusat secara permanen, demikian dikutip situs Secret Service.

Saat bepergian, mantan Pemimpin Negara hanya Akan segera ditemani empat agen.

Jumlah itu Tidak mungkin tidak berbeda dengan pasukan pengamanan Pemimpin Negara yang lebih banyak. Protokol keamanan untuk mantan Pemimpin Negara Bahkan tak luas Pemimpin Negara yang Baru saja menjabat.

Sekalipun, untuk acara yang masuk kategori Dianjurkan perlindungan versi Kementerian Keamanan Dalam Negeri tetap menerapkan protokol ketat.

Di acara kampanye Trump, Secret Service Bahkan menerapkan protokol keamanan. Mereka bekerja sama dengan polisi untuk mengamankan Tempat Sampai saat ini memeriksa area guna memastikan tak ada bom atau ancaman.

Agen Secret Service dan lembaga lain yang berkaitan Bahkan memasang batas area, menggunakan detektor logam sebelum peserta masuk, bahkan memeriksa dompet pengunjung, demikian dikutip News 18.

Secret Service Bahkan Akan segera bekerja sama dengan polisi setempat dan pihak lain yang berkepentingan untuk menjaga keamanan dan kelangsungan acara.

“Tujuan utama Secret Service ditangani agen-agen yang berada di dalam dan sekitar mantan Pemimpin Negara. Ini yang dikenal peralihan perlindungan,” ungkap McDonald.

Ia lalu mencontohkan saat anggota Secret Service mengelilingi Trump tak lama setelah mendengar tembakan.

Saat situasi Unggul tinggi, para agen bergegas membawa Trump keluar dari kerumunan Ke arah Kendaraan Pribadi untuk dilarikan ke fasilitas medis.

Di kondisi itu, Trump sempat mengatakan masih ingin berbicara di depan pendukungnya. Sekalipun, Agen Service kukuh membawa Ia ke Kendaraan Pribadi.

Aksi tersebut, kata McDonald, menunjukkan anggota Secret Service yang bertugas tak tinggal diam dan melawan siapa pun yang menyerang orang-orang yang dilindungi.

“Peluang perubahan ini Merupakan untuk menyelamatkan Pemimpin Negara atau Pemimpin Negara dan menyingkirkan [dari serangan atau ancaman],” lanjut Ia.

Ada pengamanan atau Ia menyebutnya aset lain di dalam dan sekitar mantan Pemimpin Negara untuk menetralisir ancaman, seperti yang mereka lakukan di situasi ini.

(isa/bac)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version