Usai Sapu China, Topan Super Yagi Pindah Terjang Vietnam


Jakarta, CNN Indonesia

Topan Super Yagi menumbangkan ribuan pohon dan menewaskan satu orang, saat menghantam daratan Vietnam utara Sabtu (7/9). Sebelumnya topan super ini Bahkan menyapu China selatan dan menewaskan dua orang.

Topan tersebut menghantam provinsi Hai Phong dan Quang Ninh, dengan kecepatan angin melebihi 149 kilometer (92 mil) per jam, kata Pusat Nasional Prakiraan Hidro-Meteorologi, seperti dikutip dari AFP.

Di Hai Phong, lembaran atap logam dan papan tanda komersial beterbangan di langit kota saat topan menerjang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh ke pedalaman di provinsi Hai Duong, seorang pria tewas di jalan setelah angin kencang menumbangkan pohon saat badai mendekati daratan. 

“Sebelumnya bertahun-tahun sejak saya menyaksikan topan sebesar ini,” kata Tran Thi Hoa, seorang wanita berusia 48 tahun dari Hai Phong.

“Itu menakutkan. Saya tinggal di dalam rumah, setelah mengunci semua jendela saya. Sekalipun demikian, suara angin dan hujan itu Istimewa,” katanya kepada AFP.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh meminta otoritas setempat untuk mengevakuasi penduduk dari daerah berbahaya sebelum badai melanda. Ia Bahkan mendesak penduduk lainnya untuk tetap berada di dalam rumah.

Angin kencang

Sebelum menghantam daratan utama, topan tersebut menumbangkan ratusan pohon di Pulau Co To, sekitar 80 kilometer dari daratan utama Quang Ninh.

Beberapa gedung perkantoran, sekolah, dan rumah di pulau tersebut tercabut atapnya akibat angin kencang.

Papan-papan iklan berserakan di sekitar pulau, sementara kabel-kabel listrik putus dan kusut karena angin.

Pemerintah setempat mengatakan topan tersebut merupakan yang terparah yang menghantam pulau tersebut dalam beberapa dekade.

Badai tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 92 lainnya di Pulau Hainan, China selatan, sebelum menghantam Vietnam

Siaran pemerintah CCTV mengatakan Yagi menyebabkan angin berkecepatan lebih dari 230 kilometer (143 mil) per jam, menumbangkan pohon-pohon dan menyebabkan evakuasi sekitar 460 ribu orang.

(AFP/vws)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA