Ternyata Ini 5 Dalang Tangan Berkeringat Berlebihan

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Keringat berlebihan pada tangan dapat dialami siapa saja dan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut Dalang tangan berkeringat berlebihan dan Tips mengatasinya.

Tangan berkeringat Kenyataannya hal biasa. Bertolak belakang dengan saat keringat terus muncul meski tidak Baru saja berolahraga atau di cuaca panas maka Bisa jadi itu tanda palmar hyperhidrosis. 



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keringat berlebih ini dipicu oleh kelenjar keringat ekrin yang mendapat rangsangan berlebihan dari sistem saraf simpatik. Akibatnya, telapak tangan bisa basah meski tubuh tidak membutuhkan pendinginan.

Dalang tangan berkeringat berlebihan

Palmar hyperhidrosis bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mulai dari menulis, berjabat tangan, Sampai saat ini menggunakan ponsel. 

Melansir dari berbagai Very Well Health, Dalang palmar hyperhidrosis dapat dikategorikan sebagai berikut.

1. Faktor emosional dan psikologis

Stres, kecemasan, rasa takut, dan gugup menjadi Dalang paling umum tangan berkeringat.

Dalam kondisi emosional tertentu, tubuh melepaskan zat bernama asetilkolin yang merangsang saraf postganglionik menyebabkan keluarnya keringat secara spontan. Keringat dapat berlanjut Sampai saat ini stres mereda.

Pada sebagian orang, respons ini terjadi secara berlebihan. Bahkan, hanya dengan membayangkan situasi yang menegangkan, keringat dapat langsung keluar dari telapak tangan.

2. Gangguan hormon dan metabolisme

Ketidakseimbangan hormon jadi salah satu Dalang tangan berkeringat berlebihan. Kondisi seperti hipertiroid, diabetes, hipoglikemia, kehamilan, Sampai saat ini menopause dapat memengaruhi kerja sistem saraf dan kelenjar keringat.

Perubahan hormon ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap rangsangan, sehingga produksi keringat meningkat, termasuk di area tangan.

3. Masalah saraf dan penyakit tertentu

Ilustrasi. Dalang tangan berkeringat berlebihan salah satunya masalah saraf. (freepik/user11167029)

Gangguan pada sistem saraf turut berperan dalam palmar hyperhidrosis. Penyakit seperti parkinson, Cidera sumsum tulang belakang, stroke, Sampai saat ini gangguan nyeri kronis karena Cidera dapat mengganggu sinyal saraf yang mengatur keringat.

Dalam beberapa kasus, tumor jinak maupun ganas yang memengaruhi sistem saraf atau hormon Bahkan bisa menyebabkan telapak tangan terus berkeringat.

4. Infeksi atau kondisi serius

Infeksi tertentu dapat mengganggu pusat pengatur suhu tubuh di otak. Tuberkulosis dan sepsis, misalnya, diketahui dapat menyebabkan keringat berlebih, termasuk pada tangan, akibat perubahan kadar zat kimia dalam tubuh.

Meski jarang, tapi kondisi ini Wajib diwaspadai bila keringat berlebihan disertai demam, penurunan berat badan, atau keluhan lain yang tidak biasa.

5. Pengaruh Resep dan alkohol

Sebanyaknya Resep diketahui memiliki efek samping berupa keringat berlebih. Antidepresan, Resep nyeri jenis opioid, insulin, Sampai saat ini Resep antiinflamasi nonsteroid dapat memicu respons tersebut.

Konsumsi alkohol, termasuk saat fase putus alkohol, Bahkan sering dikaitkan dengan tangan berkeringat berlebihan pada sistem saraf.

Kapan Wajib ke dokter?

Dokter biasanya Berencana menilai pola keringat berlebih, pola, waktu, serta gejala lain yang menyertai. Untuk memastikan diagnosis, dapat dilakukan tes khusus seperti:

  • Tes pati yodium: Larutan yodium dioleskan ke telapak tangan lalu setelah kering ditaburi dengan pati. Di area yang berkeringat larutan yodium dan pati Berencana berubah warna telapak tangan menjadi biru tua.
  • Tes kertas: Kertas diletakkan di telapak tangan untuk menyerap keringat, kemudian ditimbang untuk melihat seberapa banyak keringat terkumpul.

Palmar hyperhidrosis primer umumnya ditandai keringat berlebih yang berlangsung lebih dari enam bulan, terjadi di kedua tangan, tidak muncul saat tidur, dan sering memiliki riwayat keluarga.

Meski tidak membahayakan fisik, tangan berkeringat berlebihan dapat ditangani dengan berbagai Tips. Terdapat antiperspirant khusus, Resep antikolinergik, terapi iontophoresis, Sampai saat ini suntikan botulinum toxin (botox).

Dalam kasus berat, prosedur bedah saraf menjadi pilihan terakhir. Terlebih lagi, terapi psikologis Bahkan dianjurkan untuk Mendukung mengelola stres yang dapat memperburuk kondisi.

Palmar hyperhidrosis memang kerap dianggap sepele, Bertolak belakang dengan mengenali penyebabnya menjadi langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan Mengoptimalkan kualitas hidup.

(nga/els)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA