Supermoon Capai Puncak Malam ini, Bakal Jadi Blue Moon


Jakarta, CNN Indonesia

Malam ini, Bila kondisi langit menunjang, Anda Berencana menyaksikan Sturgeon Moon. Ini merupakan bulan purnama terbesar (supermoon) dan paling terang pada 2024 dan menjadi ‘bulan purnama biru’.

Nama Sturgeon Moon khusus diberikan buat purnama pada Agustus, yang Pada dasarnya sama seperti bulan purnama di bulan-bulan lainnya. Julukan ini berasal dari ikan sturgeon raksasa yang melimpah di Great Lake dan Lake Champlain, Amerika Serikat (AS).

Bagi dua suku pribumi Amerika Didefinisikan sebagai Anishinaabe dan Ojibwe, Kejadian Unggul alam terkait itu Merupakan saat kritis sehingga hanya ikan Sturgeon menjadi sumber makanan dan kebutuhan lainnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan, dari sanalah kemudian Sturgeon Moon mendapat julukan untuk kemudian dipakai oleh para peneliti astronomi dunia.

Bedanya, melansir LiveScience, Sturgeon Moon ini bertepatan dengan titik terdekat Bulan dan Bumi dalam orbitnya (perigee) pada Agustus.

Menurut data Plantarium Jakarta, jarak Bumi dan Bulan saat itu mencapai 360.196 km. Bandingkan dengan saat titik terjauh (apogee) pada 9 Agustus yang mencapai 405.297 km.

Walhasil, purnama kali ini bakal jadi supermoon, maka bulan Berencana terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibanding saat apogee.

Uniknya lagi, purnama ini Berencana menyandang status blue moon atau bulan biru. Nama, ini bukan berarti bulan purnamanya bakal memancarkan warna biru, tapi lebih kepada istilah buat jenis purnama yang jarang terjadi.

Menurut keterangan lembaga antariksa AS NASA, bulan biru, baik musiman maupun bulanan, terjadi setiap dua Sampai saat ini tiga tahun sekali.

Bulan biru musiman terakhir terjadi pada Oktober 2020 dan Agustus 2021, dengan bulan biru musiman berikutnya Berencana terjadi pada Mei 2027, menurut Time and Date.

Sturgeon Moon ini paling mantap terlihat terbit di atas cakrawala timur saat bulan terbit pada Selasa (20/8). Bulan purnama ini Bahkan Berencana tampak cerah dan penuh pada H-1 dan H-2.

Teropong bintang Ataukah teleskop tidak diperlukan untuk menikmati bulan purnama ini, kecuali Bila Anda ingin mengungkap detail permukaan Bulan yang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Berikut jadwal lengkap supermoon menurut Planetarium Jakarta:

+ Fase purnama puncak: Selasa (20/8) pukul 01.52 WIB.
+ Terbit Selasa (20/8) pukul 18.36 WIB.
+ Terbenam Rabu (21/8) pukul 07.07 WIB.

Jadwal perigee:

+ Perigee puncak Rabu (21/8) pukul 12.02 WIB.
+ Terbit Rabu (21/8) pukul 19.31 WIB.
+ Terbenam Kamis (22/8) pukul 07.54 WIB.
+ Jarak Bumi–Bulan 360.196 km.

(kid/arh)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA