Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksi defisit APBN 2024 mencapai Rp609,7 triliun pada akhir tahun ini. Ini mencapai 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Defisit tersebut terjadi karena tingginya belanja negara. Tercatat belanja negara diproyeksi mencapai Rp3.412,2 triliun sepanjang 2024.
Belanja negara itu Bahkan mencapai 102,6 persen dari target APBN 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
Sementara, pendapatan negara diproyeksi hanya sebesar Rp2.802,5 triliun. Angka ini sesuai dengan target di APBN 2024.
“Dengan outlook pendapatan dan belanja tersebut, kami memproyeksikan APBN 2024 Nanti akan ditutup dengan defisit dari keseimbangan primer mencapai Rp110,8 triliun dan defisit total mencapai Rp609,7 triliun,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (8/7).
Dengan begitu, terjadi kenaikan defisit dari 2,29 persen ke 2,7 persen dari PDB. Sri Mulyani menyebut kenaikan defisit itu mencapai Rp80,8 triliun.
Sri Mulyani pun mengatakan pembiayaan anggaran untuk membiayai tambahan defisit Rp80,8 triliun menjadi Rp609,7 triliun itu Nanti akan dibiayai melalui tambahan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL).
Adapun, penggunaan SAL itu mencapai Rp100 triliun.
“Inilah mengapa 2022-2023 waktu kami mampu mengumpulkan SAL cukup besar dipakai pada saat situasi seperti Hari Ini,” ucapnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA