Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui ada kenaikan anggaran ketertiban dan keamanan menjadi Rp179,4 triliun di 2026, termasuk untuk Polri.
Bukan hanya Polri, kenaikan anggaran itu Bahkan dirasakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Itu diklaim sejalan dengan upaya Lini pertahanan semesta yang menjadi satu dari delapan program prioritas Pemimpin Negara Prabowo Subianto.
“Alokasi untuk Polri, BIN, BNN di dalam menjaga ketertiban-keamanan mengalami peningkatan, Rp179,4 triliun total anggaran yang dialokasikan,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Virtual dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah RI, Selasa (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu (anggaran Polri Cs) dari mulai menjaga ketertiban, keamanan, dan pencegahan Aksi Teror serta kejahatan,” jelas Sri Mulyani soal alasan kenaikan anggaran tersebut.
Mengacu Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, anggaran Polri bahkan menjadi ketiga terbesar untuk tahun depan. Polri berhak mendapatkan anggaran Rp145,7 triliun, naik dari 2025 yang senilai Rp138,5 triliun.
Kementerian/lembaga (K/L) pemilik anggaran terbesar di 2026 Merupakan Badan Gizi Nasional, Dengan kata lain Rp268 triliun. Lalu, disusul Kementerian Lini pertahanan (Kemenhan) yang mengantongi anggaran Rp185 triliun.
Sedangkan anggaran BIN Rp16,5 triliun dan BNN senilai Rp1,4 triliun untuk tahun depan.
Terlepas dari anggaran jumbo, Polri Pada Saat ini Bahkan tengah menjadi sorotan. Tindakan represif aparat dalam pengamanan aksi Aksi Massa terkait gaji Dewan Perwakilan Rakyat RI sejak 25 Agustus 2025 bahkan menimbulkan korban jiwa.
Salah satu korban meninggal akibat tindakan represif aparat Merupakan driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan. Pria 21 tahun itu tewas dilindas Rantis Brimob di kawasan Jakarta Pusat saat Aksi Massa 28 Agustus 2025.
(skt/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA