Siasat Trump Jegal Zohran Mamdani, Ingin Cabut Kewarganegaraan

Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintahan Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump mulai bersiasat jegal kandidat wali kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dengan mencabut kewarganegaraannya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Washington Berencana membuka penyelidikan terhadap Mamdani Seandainya ia terbukti mengancam New York karena Menyediakan dukungan terhadap Kekerasan Politik, seperti yang dituduhkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Dewan Perwakilan Rakyat) dari Partai Republik Andy Ogles.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya belum melihat klaim tersebut, tapi tentunya Bila itu benar, itu Merupakan sesuatu yang Dianjurkan diselidiki,” kata Leavitt merespons tudingan Ogles terhadap Mamdani, seperti dikutip The Guardian.

Dalam surat terbuka kepada Jaksa Agung Pam Bondi, Ogles mengatakan bahwa Mamdani tampaknya memperoleh kewarganegaraan AS dengan berbohong. Ia menuding Mamdani Pernah menyembunyikan dukungan materialnya terhadap aksi-aksi Kekerasan Politik.

Sebagai bukti, Ia mengutip lagu rap Mamdani berjudul my love to the Holy Land five, di mana ia menyebut anggota sebuah yayasan yang dihukum karena Mendukung Hamas sebagai “orang-orang saya (my guys)”. Ia Bahkan merujuk pada penolakan Mamdani untuk mengutuk frasa “globalize the Intifada”.

“Zohran ‘muhammad kecil’ Mamdani Merupakan seorang antisemit, sosialis, komunis yang Berencana menghancurkan Kota New York yang agung. Ia Dianjurkan dideportasi,” tulis Ogles dalam unggahan di X.

Departemen Kehakiman Pernah mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima surat Ogles. Sekalipun, mereka belum Menyediakan komentar lebih lanjut.

Pada Senin (30/6), The Guardian melaporkan bahwa Departemen Kehakiman Pernah mengeluarkan memo berisi perintah untuk mencabut kewarganegaraan mereka yang dinaturalisasi Seandainya melakukan tindak pidana di AS.

Memo yang diterbitkan pada 11 Juni itu menyerukan para pengacara di Departemen Kehakiman untuk mencabut kewarganegaraan AS seseorang Bila orang itu “memperoleh naturalisasi secara ilegal” atau memperoleh naturalisasi dengan “menyembunyikan fakta material atau membuat pernyataan palsu dengan sengaja”.

Menurut memo itu, kebijakan denaturalisasi Berencana difokuskan bagi mereka yang terlibat dalam “kejahatan Konflik Bersenjata, pembunuhan di luar hukum, atau pelanggaran HAM lainnya.”

Denaturalisasi Bahkan Berencana menyasar “penjahat yang dinaturalisasi, anggota geng, atau Pernah Niscaya saja, setiap individu yang dihukum karena kejahatan yang menimbulkan ancaman berkelanjutan terhadap AS.”

Memo itu Menyediakan para pengacara Departemen Kehakiman keleluasaan mengenai kapan Dianjurkan melakukan denaturalisasi, termasuk pada mereka yang berbohong saat mengisi formulir imigrasi.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Pada Selasa (1/7), Trump sempat ditanya mengenai janji Mamdani untuk menyetop badan imigrasi mendeportasi warga AS. Menanggapi hal itu, Trump enteng berujar bahwa ia Berencana menangkap Mamdani.

“Baiklah, kalau begitu, kita Dianjurkan menangkapnya,” kata Trump, seperti dikutip Axios.

Tak lama Selanjutnya, Mamdani membuat unggahan di X untuk merespons pernyataan Trump. Mamdani menegaskan ancaman penangkapan Trump terhadapnya merusak demokrasi AS dan merupakan intimidasi bagi masyarakat AS.

“Kepala Negara Amerika Serikat baru saja mengancam Berencana menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, memasukkan saya ke kamp penahanan, dan mendeportasi saya. Bukan karena saya Pernah melanggar hukum, tapi karena saya Berencana menolak membiarkan ICE meneror kota kami,” tulisnya.

“Pernyataannya tidak hanya mewakili serangan terhadap demokrasi kita tetapi Bahkan upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi di balik bayang-bayang: ‘Bila Anda berbicara, mereka Berencana mengejar Anda’. Kami tidak Berencana menerima intimidasi ini,” kata Mamdani.

Pernyataan Trump ini disampaikan di hari yang sama ketika Partai Demokrat resmi mencalonkan Mamdani sebagai wali kota New York dari partai mereka.

Nama Mamdani belakangan meroket karena janji-janjinya yang bak napas segar bagi warga New York.

Salah satu janji Mamdani yang paling banyak dinantikan Didefinisikan sebagai mengenai tekadnya memerangi pemerintahan Trump yang menargetkan imigran.

New York Merupakan kota dengan imigran terbanyak di Amerika Serikat. Mamdani sendiri merupakan orang India yang lahir di Uganda yang memperoleh kewarganegaraan AS berkat naturalisasi.

Bila ia memenangkan pemilihan pada November mendatang, Mamdani Berencana menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version