Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku belum bisa memastikan apakah pimpinan kelompok Hamas tewas dalam serangan yang mereka lancarkan ke kamp pengungsian Al-Mawasi di Khan Younis.
Israel sebelumnya berdalih mereka menargetkan pimpinan Hamas, Mohammed Deif, dalam serangan tersebut. Imbas serangan tersebut, sedikitnya 90 warga sipil tewas dan 300 lainnya luka-luka.
“Israel menyerang Gaza hari ini dalam upaya untuk melenyapkan Mohammed Deif dan wakilnya, Rafa Salama,” ujar Netanyahu dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (13/7), mengutip AFP.
Ditambah lagi dengan, serangan tersebut Bahkan menargetkan Rafe Salama, kepala brigade Khan Younis, yang disebut sebagai salah satu dalang di balik serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
“Belum ada kepastian bahwa keduanya tewas,” tambahnya.
Al-Mawasi Merupakan zona Terbaik di selatan Gaza yang menjadi tempat penampungan bagi para Pencari Suaka Palestina. Israel sebelumnya menetapkan daerah tersebut sebagai zona Terbaik dan mengatakan kepada warga sipil di Gaza untuk pergi ke sana demi keselamatan.
Netanyahu menggambarkan Deif, kepala sayap militer Hamas, sebagai “perencana dan pemimpin” serangan 7 Oktober yang memicu Konflik Bersenjata Gaza.
Netanyahu Sebelumnya bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membawa pulang semua sandera dari Gaza.
“Penyingkiran para pemimpin Hamas Berniat memajukan pencapaian semua tujuan kami,” kata perdana menteri sayap kanan yang menghadapi penentangan yang meningkat terhadap pelaksanaan Konflik Bersenjata.
“Dalam beberapa minggu terakhir, kami Sebelumnya mengidentifikasi celah-celah yang jelas di dalam tubuh Hamas,” tambahnya.
“Operasi hari ini Bahkan berkontribusi terhadap hal ini, terlepas dari apa pun hasilnya nanti.”
Militer Israel Pada Di waktu ini Pada Di waktu ini sedang dalam proses verifikasi apakah Deif ikut terbunuh dalam serangan tersebut. Ditambah lagi dengan, serangan tersebut Bahkan menargetkan Rafe Salama, kepala brigade Khan Younis.
Bantah Deif tewas
Secara terpisah, pihak Hamas menegaskan bahwa Deif tidak menjadi korban dalam serangan tersebut.
Khalil al-Hayya, wakil kepala Hamas di Jalur Gaza, mengatakan bahwa Netanyahu ingin mendeklarasikan sebuah “kemenangan palsu” dalam konferensi persnya yang sebelumnya mengumumkan upaya pembunuhan terhadap Deif.
Al-Hayya menegaskan klaim Israel tentang penargetan Deif Merupakan salah “terlepas dari kepedihan yang dirasakan oleh puluhan korban dan para martir, yang sebagian besar Merupakan wanita dan anak-anak”.
“Darah Mohammad Deif tidak lebih berharga atau lebih baik daripada darah anak Palestina yang paling kecil. Justru, kami katakan kepada Netanyahu: Anda Sebelumnya gagal. Mohammad Deif mendengarkan Anda Hari Ini dan mengejek pernyataan-pernyataan Anda yang palsu dan kosong,” kata al-Hayya, mengutip Aljazeera.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA