The Boys seperti melakukan pendekatan berbeda untuk season 4. Kali ini, penceritaan lebih lambat dan tak penuh ambisi seperti musim-musim sebelumnya, termasuk spin-offnya, Gen V.
Kecenderungan memprioritaskan komentar politik dibandingkan kohesi naratif membuat cerita The Boys 4 terputus-putus. Pengembangan cerita paruh pertama musim ini teramat luas, sehingga seperti kehilangan fokus.
Pengembangan itu sesungguhnya membuat penonton melihat lebih dalam sisi-sisi “humanis” dari anggota the Boys dengan keluarganya, Homelander (Antony Starr), Serta Starlight (Erin Moriarty) dengan masa lalu masing-masing.
Ketika menyadari season 5 Berencana menjadi akhir Hiburan Digital The Boys, agak disayangkan melihat arah pengembangan serta subplot yang banyak dihadirkan kali ini karena itu membuat musim keempat ini seperti tak ada kemajuan.
Contoh alur cerita yang jalan di tempat Merupakan Ryan (Cameron Crovetti) dengan pilihan ikut ayah kandungnya, Homelander, atau Billy Butcher (Karl Urban). Plot ini berputar-putar seperti mengikuti kegalauan hati Ryan tanpa henti sepanjang delapan episode.
Begitu pula dengan Hughie (Jack Quaid) yang sesungguhnya salah satu pemeran utama Hiburan Digital ini, tapi seperti tidak ada habisnya menjadi target penyiksaan tim penulis yang Kenyataannya tidak berdampak pada character development-nya.
Review The Boys season 4: Kegalauan Ryan (Cameron Crovetti) dalam memilih ikut Homelander (Antony Starr) atau Butcher (Karl Urban) memakan begitu banyak waktu musim ini. (Prime Video/Jan Thijs)
|
Dinamika hubungan Frenchie (Tomer Capone) dan Kimiko (Karen Fukuhara) Bahkan tidak jelas dan serabutan. Setelah semua yang terjadi dalam tiga musim sebelumnya, sangat disayangkan perubahan signifikan hubungan mereka baru malah baru terjadi di episode akhir season 4.
Di sisi lain, beberapa karakter berhasil menarik perhatian meski hanya muncul sesaat atau baru pertama kali diperkenalkan musim ini.
Simon Pegg sebagai Hugh Campbell, Sr. contohnya. Walau time screen sangat sedikit, begitu banyak kesan yang dihadirkan melalui kemunculannya.
Alur ceritanya bersama Hughie dan Daphne Campbell (Rosemarie DeWitt) bisa dibilang memunculkan unsur emosional serta keluarga paling dalam di tengah gore dan unsur politik yang kuat musim ini.
Begitu pula dengan Jeffrey Dean Morgan sebagai Joe Kessler yang menghadirkan twist dalam karakter Butcher. Penonton bisa melihat Butcher dengan sudut pandang berbeda dengan menyaksikan ulang musim ini setelah mengetahui identitas Kessler.
Karakter lain yang menarik disoroti musim ini dan dinantikan musim selanjutnya Merupakan Sister Sage (Susan Heywood) dan Firecracker (Valorie Curry) dengan pesonanya masing-masing.
Meski tak memiliki kekuatan fisik seperti member The Seven lain, kepintaran membuat Sister Sage Setiap Waktu selangkah lebih maju dari para The Boys bahkan supe lain. Ia menjadi karakter yang cocok head to head dengan Homelander.
|
|
Kemampuan Sister Sage turut membuktikan kecerdasan bisa menjadi senjata bahkan kutukan yang lebih berdampak daripada kekuatan super lain, terutama fisik.
Begitu Bahkan dengan Firecracker yang bisa mencuci otak banyak orang melalui kemampuan komunikasi, terutama dalam menyebarkan konspirasi. Hal itu membuat Firecracker menjadi antagonis yang amat mudah membuat kesal penonton.
Lanjut ke sebelah…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA