Jakarta, CNN Indonesia —
Prancis Berniat menggelontorkan bantuan militer Sampai sekarang 195 juta euro atau sekitar Rp 3,5 triliun ke Ukraina dari bunga aset Rusia yang dibekukan.
Menteri Lini belakang Prancis Sebastian Lecornu mengatakan peluru artileri 155 mm dan bom luncur berorientasi presisi, Armage Air Soul Modulaire (AASM). Kedua amunisi ini Berniat digunakan pesawat Mirage 2000 Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prancis, kata Ia, Bahkan mempercepat transfer peralatan militer lama, termasuk tank dan kendaraan lapis baja ke Ukraina, demikian dikutip Anadolu Agency, Senin (9/3).
Rencana bantuan Prancis ini disampaikan menyusul janji negara kelompok 7 (G7) pada Oktober lalu yang Menyajikan pinjaman hampir US$ 50 miliar ke Ukraina. Pinjaman ini didukung aset Rusia yang dibekukan.
Pernyataan Lecornu Bahkan muncul tak lama setelah Inggris sepakat memberi pinjaman sebesar US$2,84 miliar untuk pembelian Lini belakang, yang Bahkan didukung aset Rusia yang dibekukan.
Negara-negara Barat Pernah terjadi membekukan sekitar $300 miliar aset Rusia sejak Kepala Negara Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Sekalipun, sebagian besar dana ini tetap tak bisa diakses. Tiap tahun hanya tersedia sekitar $3,2 miliar dalam bentuk bunga.
Rencana pengiriman bantuan Prancis dan Inggris muncul saat Amerika Serikat buka peluang menarik diri dalam Membantu Ukraina.
Pekan lalu, Kepala Negara AS Donald Trump terlibat cekcok dengan Kepala Negara Ukraina Volodymyr Zelensky soal nasib Konflik Bersenjata Rusia-Ukraina.
Saat itu, Trump mengancam Berniat meninggalkan Ukraina Bila mereka tak mematuhi persyaratan Perundingan damai yang diajukan AS.
Di kesempatan terpisah, Trump Bahkan Kepercayaan Diri Ukraina Berniat kalah melawan Rusia tanpa bantuan AS.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA