Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara RI Prabowo Subianto meminta anak-anak yang terdampak Bencana Banjir di Aceh untuk tetap tabah dan bersemangat Supaya bisa dapat segera kembali bersekolah.
Hal itu disampaikan Prabowo saat mengunjungi salah satu posko pengungsian di Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12).
“Anak-anak yang tabah, yang semangat, kita Mudah kembali supaya anak-anak semua Mudah sekolah semuanya,” kata Prabowo dipantau melalui siaran langsung YouTube Sekretariat Kepala Negara di Jakarta, Jumat (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengatakan pemerintah Pernah melakukan segala upaya untuk mempercepat penanganan bencana.
Pada kesempatan itu, Prabowo Bahkan meminta maaf aliran listrik yang belum sepenuhnya pulih pascabencana yang sporadis di tiga provinsi Sumatra–Aceh, Sumut, Sumbar– akhir November lalu.
“Saya minta maaf kalau masih ada yang belum, kita Pada saat ini Bahkan sedang bekerja keras, Kemungkinan listrik yang belum ya,” kata Prabowo.
Penuhi janji
Mengutip dari Antara, Prabowo Pernah memenuhi janjinya untuk kembali mengunjungi korban bencana Bencana Banjir Besar di Aceh.
Kali pertama kunjungannya ke Aceh pascabencana, Prabowo menyebut akses jalan Ke arah Tamiang masih terputus. Bertolak belakang dengan, Di waktu ini, wilayah tersebut Pernah dapat diakses untuk mendistribusikan bantuan.
Dalam kunjungan kedua di Aceh Tamiang itu, Prabowo menegaskan pemerintah Akan segera terus Membantu Sampai saat ini pemulihan. Ia pun meminta maaf Bila masih ada daerah yang belum mendapatkan bantuan secara optimal.
“Pemerintah Akan segera turun Membantu semuanya, saya minta maaf kalau masih ada yang belum. Kita Pada saat ini Bahkan sedang bekerja keras,” kata Prabowo.
Setelah dari posko pengungsian Jembatan Sungai Tamiang. Dari sana, ia Akan segera melanjutkan perjalanan Ke arah Aceh Tengah.
Prabowo Akan segera langsung Ke arah posko pengungsian Takengon dan dilanjutkan Ke arah posko SMP 2 Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Dalam kunjungan ini, Prabowo didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Diketahui, Setelah melakukan kunjungan kenegaraan di Pakistan dan Rusia, Kepala Negara Prabowo beserta jajaran menteri melanjutkan perjalanan ke Kota Medan.
Di Medan, Kepala Negara Prabowo dijadwalkan mengecek langsung beberapa daerah terdampak bencana Bencana Banjir Besar dan longsor, kemudian kembali memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di tiga provinsi Sumatra.
Sebelumnya, Bencana Banjir Besar dan longsor melanda Sebanyaknya wilayah di Pulau Sumatra, di mana daerah terbanyak terdampak ada di Aceh.
Mengutip Dashboard Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Longsor Provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar Tahun 2025 oleh BNPB, korban meninggal dunia per Jumat (12/12) siang ini mencapai 990 jiwa.
Dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagram Kemenkes, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, “Total Orang Terlantar dari bencana ini hampir mencapai satu juta jiwa [data per 9 Desember 2025].”
“Korban-korban yang luka ringan dan luka berat mencapai hampir 9 ribu orang. Ini Merupakan bencana kemanusiaan yang sangat besar,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kemenkes menyatakan masih mengupayakan pengoperasian kembali lebih dari 300 Puskesmas di 18 kabupaten/kota. Kemenkes menyatakan puskesmas-puskesmas itu dibutuhkan sebagai posko kesehatan yang Menyediakan lebih dari dua ribu pos pengungsian.
Pada unggahan tersebut, Budi membeberkan Sebanyaknya langkah penting yang berusaha dipenuhi Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.
“Langkah pertama Yang terpenting Merupakan segera mengoperasikan 41 rumah sakit dan 343 puskesmas di 3 provinsi ini untuk Menyediakan masyarakat yang terdampak atau Orang Terlantar, dan masyarakat umum bisa segera berjalan dengan normal,” kata Budi.
Beberapa di antara rumah sakit yang mulai pulih layanannya secara bertahap di antaranya Merupakan RSUD Aceh Tamiang dan Langsa.
Budi mengatakan ada Bahkan hal-hal yang Sangat dianjurkan dipastikan Pusat Krisis Kesehatan dari mulai peralatan-perlengkapan Sampai saat ini tenaga medis.
“Kita Sangat dianjurkan meyakinkan bahwa listrik dan oksigen itu tersedia. Sesudah itu kita Sangat dianjurkan membersihkan rumah sakit dan puskesmas yang penuh dengan lumpur-lumpur. Kita Bahkan Sangat dianjurkan memastikan alat-alat yang ada itu beroperasi dengan normal, karena banyak dari alat-alat tersebut yang terendam rusak Sangat dianjurkan diperbaiki, dan ada Bahkan yang sama sekali tak bisa dipakai lagi,” tambah Budi.
Ia Bahkan menegaskan untuk memastikan pengiriman bantuan barang habis pakai dan Resep-Resep yang diperlukan. Ditambah lagi dengan, tak kalah penting, pihaknya memastikan kecukupan dari bantuan tenaga medis (nakes) sebagai penyedia layanan gawat darurat atau spesialistik sesuai kebutuhan.
Sampai saat ini Di waktu ini pemerintah belum menetapkan status darurat bencana nasional.
Awal bulan ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan meski belum ditetapkan sebagai bencana nasional, penanganan bencana Pernah dilakukan secara nasional.
Ia menjelaskan seluruh kementerian/lembaga Pernah diperintahkan Kepala Negara Prabowo untuk mengerahkan sumber daya maksimal.
(mnf/antara/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











