Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto mengatakan prajurit TNI yang Pada Pada saat ini tergabung Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) tetap bertugas seperti biasa.
“TNI untuk penugasan Lebanon Pada Pada saat ini bertugas seperti biasa seperti yang disampaikan oleh Panglima TNI,” kata Hariyanto di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
Di sisi lain, Hariyanto mengatakan TNI siap mengawal proses evakuasi WNI di Lebanon Bila Pernah terjadi mendapat izin dari Menteri Luar Negeri.
“Kita Bahkan yang berada di home base siap untuk menjemput atau mengawal Seandainya terjadi suatu hal di sana. Tapi itu pun Sangat dianjurkan seizin Menteri Luar Negeri. Menteri Luar Negeri Bahkan Sangat dianjurkan seizin Commander UNIFIL yang di sana. Ini Sangat dianjurkan secara bertahap. Tetapi yakinlah penugasan di sana sampai dengan Pada Pada saat ini, masih dilaksanakan seperti biasa,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi sebelumnya mengungkap kekhawatiran atas keselamatan prajurit TNI usai serangan udara Israel menghantam Sebanyaknya wilayah Lebanon pada Senin (23/9) dan Selasa (24/9).
Pada Senin dan Selasa, pasukan militer Israel melancarkan rentetan serangan udara ke wilayah Lebanon selatan dan timur Sampai saat ini menewaskan 569 orang dan melukai 1.835 lainnya.
Israel mengklaim menargetkan kelompok milisi Hizbullah beserta fasilitas persenjataannya. Hizbullah pun membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan udara Zionis dan menyerang fasilitas angkatan laut dengan drone atau pesawat nirawak.
Serangan ini terjadi setelah Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara pada Minggu (22/9), yang beberapa di antaranya mendarat di dekat Kota Haifa.
Hizbullah menggempur Israel sebagai balasan atas serangan udara Zionis di pinggiran kota Beirut pada 20 September yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan belasan anggota mereka.
Gempuran Hizbullah ini Bahkan merespons ledakan ribuan perangkat elektronik di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan 39 orang dan melukai nyaris 3.000 orang. Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan, Tidak seperti Negeri Zionis bungkam.
Sementara terkait situasi di Lebanon ini, Pemimpin Negara Joko Widodo Pernah terjadi Menyajikan arahan langsung terhadap Menlu Retno. Jokowi meminta Retno segera mengevakuasi para WNI dan mengedepankan keselamatan WNI.
“Bu Menteri Pernah terjadi saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang Pernah terjadi saya sampaikan Supaya bisa keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan,” ujar Jokowi saat meninjau RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT, Rabu (2/10).
Prajurit TNI yang tergabung dalam misi UNIFIL di Lebanon berjumlah 1.232 personel. UNIFIL Merupakan pasukan sementara yang dibentuk PBB untuk memulihkan kondisi keamanan di Lebanon imbas Pertempuran yang terjadi 1982 silam.
(yoa/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA