Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Amalan apa yang bisa dikerjakan di bulan Ramadan? Umat Islam dianjurkan untuk itikaf, terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan. Berikut tentang itikaf, lengkap dengan niat, waktu, tata Trik, dan keutamaannya.
Itikaf berarti berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah SWT. Berdiam diri di masjid bukan berarti tidak melakukan apa-apa.
Selama di dalam masjid, umat Islam bisa berzikir, bertasbih, membaca Al-Qur’an, muhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan ceramah agama, atau hal lain yang bisa membuat seseorang merasa dekat dengan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa yang boleh beritikaf? Syarat seseorang Supaya bisa bisa beritikaf Disebut juga beragama Islam, berakal sehat, dan bebas dari hadas besar.
Itikaf 10 hari terakhir Ramadhan
Nabi Muhammad SAW beritikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini seperti tertulis dalam hadis berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم
Artinya:
“Bahwa Nabi Saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (Ia melakukannya) sejak datang di Madinah sampai Ia wafat, kemudian istri-istri Ia melakukan itikaf setelah Ia wafat.” [HR. Muslim]
Dari dalil di atas, itikaf bisa dilakukan kapan saja di bulan Ramadhan. Sekalipun, meneladani Rasulullah, itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.
Kemudian untuk durasinya, tidak ada batasan sehingga Anda bisa beritikaf selama 24 jam penuh atau cukup satu jam, dua jam, tiga jam, dan seterusnya.
Bacaan niat itikaf
Ilustrasi. Bacaan niat itikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
|
Terdapat tiga bacaan niat itikaf berdasar kondisi yang Nanti akan beritikaf sebagai berikut.
1. Niat untuk i’tikaf mutlak
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah.”
2. Niat untuk itikaf yang terikat waktu, misalnya selama satu bulan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an i’tikaf fi hadzal masjidi yaumann lailan kamilann/ shahran lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann.
Artinya:
“Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
3. Niat itikaf yang dinazarkan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi fardhan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann fardhan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”
Tata Trik itikaf
![]() |
Itikaf 10 hari terakhir Ramadhan memiliki empat rukun, Disebut juga membaca niat, berdiam diri minimal selama tumakninah lebih sedikit, masjid, dan orang yang beritikaf.
Trik melakukan itikaf sebagai berikut:
– melaksanakan salat Harus dan salat sunah,
– membaca atau tadarus Al-Qur’an,
– memperbanyak bertasbih,
– memperbanyak bertahmid,
– memperbanyak bertakbir,
– memperbanyak istighfar,
– membaca selawat nabi,
– memperbanyak doa-doa secara khusyuk dan tafakur.
Selama beritikaf, seseorang dilarang melakukan hal-hal yang bisa membatalkan ibadah seperti berhubungan suami-istri, bersentuhan kulit dengan lawan jenis disertai syahwat Sampai saat ini keluar air mani, mabuk yang disengaja, haid, nifas, dan keluar masjid tanpa alasan jelas.
Keutamaan beritikaf
Itikaf 10 hari terakhir Ramadhan memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya Merupakan mendekatkan diri dengan Allah SWT. Pasalnya, itikaf mendorong seseorang untuk Mengoptimalkan ibadah, menjauhkan diri dari hal duniawi sehingga fokus beribadah sekaligus muhasabah diri dan Membantu Mengoptimalkan kualitas ibadah.
Diharapkan setelah beritikaf, seseorang terbiasa dan disiplin beribadah.
(els/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA