Jakarta, CNN Indonesia —
Air rebusan jahe Sebelumnya dipercaya kaya khasiat kesehatan. Sekalipun, kondisi-kondisi tertentu Pada dasarnya tidak menganjurkan Anda untuk meminum air jahe.
Lantas, kapan minum air jahe justru bisa berdampak buruk?
Air jahe dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk-pilek, masalah pencernaan, Sampai sekarang tekanan darah tinggi.
Jahe merupakan salah satu sumber antioksidan Unggul. Melansir Well and Good, di dalamnya terdapat senyawa gingerol dan shogaol yang menciptakan efek antioksidan.
“Jahe sangat baik untuk Mengoptimalkan kesehatan karena mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang menciptakan efek antioksidan yang mengurangi kerusakan akibat radikal bebas di dalam tubuh,” ujar ahli gizi Trista Best.
Ditambah lagi dengan, jahe Bahkan memiliki sifat anti-inflamasi untuk Mendukung kesehatan jantung dan melawan peradangan.
Kapan minum air jahe justru bisa berdampak buruk?
Meski secara umum air jahe dianggap bermanfaat, Sekalipun ada beberapa kondisi di mana seseorang justru Harus menghindarinya.
1. Memiliki kelainan darah
Orang yang memiliki kelainan darah seperti hemofilia dianjurkan tidak meminum air rebusan jahe. Hemofilia merupakan kondisi di mana darah tidak dapat membeku dengan baik.
“Jahe memiliki sifat antikoagulan ringan atau pengencer darah, yang berarti dapat Mengoptimalkan risiko perdarahan,” ujar ahli gizi dari Harvard Medical School Kyle Staller.
Karena itu pula, air jahe dilarang diminum Pada waktu yang sama atau berdekatan dengan konsumsi Medis pengencer darah seperti warfarin dan aspirin.
“Menggabungkan jahe dengan Medis-obatan ini berpotensi Mengoptimalkan efeknya dan dapat menyebabkan perdarahan atau memar berlebih,” jelas Staller.
2. Memiliki masalah gula darah
Ilustrasi. Orang dengan masalah gula darah dianjurkan tidak meminum air jahe sembarangan. (iStockphoto/vadimguzhva)
|
Jahe Bahkan diketahui dapat menurunkan kadar gula darah. Orang dengan hipoglikemia atau gula darah rendah dianjurkan tidak meminum air jahe.
Hal yang sama Bahkan berlaku bagi pengidap diabetes yang Pernah rutin mengonsumsi insulin.
“Penderita diabetes Sangat dianjurkan memantau kadar gula darah mereka secara ketat Manakala mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak,” ujar Staller.
3. Ibu hamil
Pada dasarnya, jahe dapat Mendukung meredakan mual yang dialami ibu hamil. Sekalipun, jumlah jahe yang dikonsumsi Bahkan Sangat dianjurkan dibatasi.
Efek antikoagulan pada jahe dapat Mengoptimalkan risiko keguguran pada ibu hamil.
4. Pengidap GERD
Orang yang memiliki riwayat GERD Bahkan Sangat dianjurkan memperhatikan asupan air jahe. Jahe dapat memicu heartburn dan memperburuk gejala refluks asam lambung.
5. Pengidap hipertensi
Pada dasarnya, beberapa penelitian menemukan bahwa jahe dapat Mendukung menurunkan tekanan darah.
Hanya saja, konsumsi air jahe menjadi bahaya Manakala seseorang tengah rutin meminum Medis untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
Menggabungkan Medis penurun tekanan darah dengan jahe berpotensi memicu penurunan tekanan darah yang berlebihan.
Staller mengatakan, kebanyakan orang dapat mengonsumsi air jahe setiap hari tanpa berlebihan dengan Terpercaya. Sekalipun, mereka yang memiliki risiko perdarahan disarankan untuk membatasi asupan jahe.
Hal yang sama Bahkan berlaku bagi pengidap GERD, hipoglikemia, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Konsultasikan konsumsi jahe dengan dokter terlebih Pada Dahulu kala demi memastikan keamanan.
(asr/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA