Jakarta, CNN Indonesia —
Israel melancarkan serangan ke Iran dengan menargetkan fasilitas nuklir, markas militer dan permukiman di Teheran. Israel menyebut aksi ini sebagai upaya pencegahan untuk menghentikan ambisi nuklir Iran.
Media setempat dan para saksi mata melaporkan Sebanyaknya ledakan, termasuk di fasilitas pengayaan uranium utama negara itu di Natanz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk menggagalkan kemampuan Iran untuk mengembangkan bom nuklir.
“Kita berada pada saat yang menentukan dalam sejarah Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah pesan video, melansir Reuters, Jumat (13/1).
“Beberapa saat yang lalu Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, sebuah operasi militer yang ditargetkan untuk memukul mundur ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel. Operasi ini Nanti akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini,” lanjut Ia.
Israel menargetkan para ilmuwan Iran yang Dalam proses mengerjakan bom nuklir, program rudal balistik dan fasilitas pengayaan uranium di Natanz, dalam sebuah operasi yang Nanti akan berlangsung berhari-hari.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa Israel menyerang lusinan target nuklir dan militer termasuk fasilitas di Natanz di Iran tengah. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Iran memiliki bahan yang cukup untuk membuat 15 bom nuklir dalam beberapa hari.
Lantas, seperti apa sebetulnya fasilitas nuklir Natanz milik Iran?
Fasilitas nuklir Natanz yang berada di kotaQom, memiliki dua pabrik pengayaan yaitu Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) bawah tanah dan Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Pilot (PFEP) di atas tanah.
FEP dibangun untuk pengayaan dalam skala komersial yang menampung 50 ribu sentrifugal. Sekitar 14 sentrifugal Di waktu ini terpasang di Natanz, sekitar 11 ribu di antaranya berfungsi memurnikan uranium Sampai sekarang kemurnian 5 persen.
Sementara PFEP di atas tanah hanya menampung beberapa ratus sentrifugal, Meskipun demikian Iran menggunakannya untuk Memperjelas uranium Sampai sekarang tingkat 60 persen.
Melansir Jerusalem Post, seorang diplomat yang mengetahui fasilitas Natanz menyebut FEP berada sekitar tiga lantai di bawah tanah.
Selama ini, ada perdebatan tentang seberapa besar kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh serangan udara Israel terhadap fasilitas tersebut.
Kerusakan pada sentrifugal di FEP Bahkan terjadi melalui Trik lain, termasuk ledakan dan pemadaman listrik pada April 2021 yang menurut Iran merupakan serangan oleh Israel.
(dmi/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA