Jakarta, CNN Indonesia —
Kurs Mata Uang Mata Uang Nasional berada di level Rp16.277 per Mata Uang Amerika AS pada Jumat (5/7) sore. Mata uang Garuda menguat 52,5 Skor atau 0,32 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (Bank Indonesia), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan Mata Uang Nasional di posisi Rp16.312 per Mata Uang Amerika AS.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,32 persen, baht Thailand menguat 0,19 persen, yuan China menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,13 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,05 persen.
Mata Uang Amerika Singapura Bahkan menguat 0,14 persen dan Mata Uang Amerika Hong Kong terpantau menguat 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju Bahkan kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,11 persen, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dan franc Swiss menguat 0,17 persen.
Lalu, Mata Uang Amerika Australia menguat 0,07 persen, dan Mata Uang Amerika Kanada Bahkan menguat 0,02 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan penguatan Mata Uang Nasional ditopang oleh proyeksi pasar atas data ketenagakerjaan AS yang bakal dirilis Nanti akan lebih lemah dari perkiraan.
“Mata Uang Nasional ditutup menguat terhadap karena investor mengantisipasi data pekerjaan NFP malam ini Nanti akan lemah menyusul data lemah ADP dan klaim pengangguran yang dirilis sebelumnya,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, Mata Uang Nasional berkilau karena memang Mata Uang Amerika Tengah lesu.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA