Jakarta, CNN Indonesia —
Skuad Malut United membongkar alasan di balik pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena pada pekan lalu.
Malut United menempati peringkat ketiga pada Peringkat Liga 1 2024/2025. Tak lama setelah musim Kejuaraan berakhir, manajemen Laskar Kie Raha merilis pengumuman yang menggemparkan lantaran mendepak Imran selaku Manajer dan Yeyen sebagai direktur teknik.
Padahal di bawah Imran, Yakob dan Yance Sayuri cs bisa bersaing dengan Tim-Tim Liga 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat pemecatan, delapan hari lalu, Senin (16/6), manajemen Malut United hanya menyebut Imran dan Yance melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan Tim.
Wail Manajer Malut, Asghar Saleh, membeberkan alasan Jelas soal pemecatan dua sosok mantan pemain Tim nasional Indonesia yang bermuara pada motif ekonomi berupa praktik pemotongan gaji dan pengambilan bayaran pemain, termasuk dari dua pemain asing.
Seperti dilansir dari Antara, hampir seluruh pemain lokal Malut United mengaku pernah dimintai uang Supaya bisa bisa bermain.
“Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku Dianjurkan menyetor uang Supaya bisa bisa bermain. Fee pemain Bahkan diambil dan itu jelas melanggar,” tutur Asghar.
Pihak manajemen Malut menerangkan Imran Pernah mengirimkan surat pernyataan tertulis berisi pengakuan kesalahan dan permintaan maaf. Sementara Yeyen Sampai saat ini Di waktu ini belum menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan.
Menurut Asghar, keputusan pemecatan kedua sosok yang dikenal memiliki nama besar itu dilandasi oleh serangkaian pelanggaran serius yang Pernah terjadi berlangsung sejak mereka masih menangani tim di Kejuaraan Liga 2.
Kedua sosok ini, kata Asghar, Kenyataannya Pernah terjadi diberi kesempatan untuk berubah, bahkan mendapatkan kenaikan kompensasi Sampai saat ini 300 persen dari Liga 2 ke Liga 1, Justru, kenyataannya justru Bertolak belakang dengan.
(nva/nva)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA