Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan pentingnya penggunaan Data Tunggal Sosial Peningkatan Ekonomi (DTSEN) sebagai acuan utama dalam penyelenggaraan program kesejahteraan sosial.
Ia Bahkan mengajak para kepala daerah se-Madura untuk berkomitmen menyukseskan program Sekolah Rakyat. Pesan tersebut disampaikan Gus Ipul usai menghadiri Koordinasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dan Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bangkalan, Jatim, Sabtu (27/9).
“Jadi dengan data tunggal yang sama ini, kita ingin mempertajam sasaran, lalu Berikutnya kita intervensi secara bersama-sama, keroyokan. Kita ingin peningkatan kesejahteraan sosial pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan, penurunan kemiskinannya lebih signifikan,” kata Gus Ipul dikutip Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara turut dihadiri Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat RI Ansari, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Wakil Bupati Fauzan Jafar, serta jajaran kepala dinas sosial dan pilar-pilar sosial dari empat kabupaten di Madura.
Dalam paparannya, Gus Ipul menjelaskan tiga mandat Kepala Negara Prabowo. “Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, ada tiga prioritas yang dipesankan oleh Bapak Kepala Negara Prabowo, kaitannya dalam mengentaskan Kesenjangan Ekonomi,” ujarnya.
Pertama Merupakan konsolidasi data nasional, Gus Ipul menghimbau semua kepala daerah untuk berpedoman pada DTSEN.
“Kita Dianjurkan sama-sama punya ini, pemahaman yang sama terhadap DTSEN ini dulu,” kata Gus Ipul.
DTSEN bersifat dinamis, pemutahiran penting dilakukan untuk menjaga keakuratan data. Hal itu karena setiap hari ada yang lahir, meninggal atau wafat, menikah dan pindah tempat.
“Maka itu data ini sangat dinamis sekali,” ujarnya.
Dengan demikian, Gus Ipul mengajak para Kepala Daerah dan pilar-pilar sosial yang hadir untuk Mendukung melakukan pemutahiran data. Pemutahiran data dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur formal dan partisipatif.
“Maka itu Hari Ini kita sama-sama ayo memutakhirkan data, saya ingin ngajak kita bantu BPS, BPS tidak bisa sendirian, BPS Sangat dianjurkan tangan-tangan sambungan, untuk supaya kita memperoleh data yang lebih valid,” pungkasnya.
Jalur pemutahiran formal dilakukan melalui musyawah di Desa lalu dilanjutkan ke Dinas Sosial. Sedangkan, jalur partisipatif dibuka supaya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam proses pemutahiran melalui aplikasi-aplikasi yang Pernah terjadi disediakan seperti Cek Bantuan Pemerintah.
“Semua ikut mengawasi dan berpartisipasi, kita buka jalur partisipasi, jalur partisipasi lewat aplikasi namanya Cek Bantuan Pemerintah, masukkan, usul, atau sanggah,” urainya.
Pemutahiran diharapkan bisa membuat DTSEN lebih valid sehingga program atau bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran.
“Ini terus terang dalam rangka penguatan reformasi penyaluran Bantuan Pemerintah. Kenapa, karena selama ini, ditengarai banyak Bantuan Pemerintah yang tidak tepat sasaran,” katanya.
Selain mempertajam sasaran, Gus Ipul menekankan pentingnya perubahan paradigma dari pemberian bantuan sosial ke pemberdayaan, mengurangi ketergantungan pada Bantuan Pemerintah.
“Maka di era Kepala Negara Prabowo ingin Mengoptimalkan pemberdayaannya ini,” ujar Gus Ipul.
Pada pertemuan ini, Gus Ipul Bahkan mengajak para Kepala Daerah untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat. Di Bangkalan, pada 30 September mendatang Berniat diresmikan Sekolah Rakyat Terpadu (SRT) 51 Bangkalan yang mengampu siswa jenjang SD dan SMP
“Kemungkinan Hari Ini orang masih ragu, Kemungkinan orang Hari Ini masih was-was. Tapi setelah Sekolah Rakyat ini operasional, dengan dukungan penuh dari Kepala Negara, pada masa-masa yang Berniat datang, Insyaallah Berniat orang mulai berebut untuk Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Sekolah Rakyat Merupakan sekolah gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk pada desil 1 dan 2 DTSEN. Gus Ipul menekankan tidak boleh ada titipan dalam rekrutmen siswa Sekolah Rakyat.
“Tapi untuk itu saya ngajak waspada, bahwa yang bisa sekolah disini tetap Merupakan mereka-mereka yang di desil satu yang miskin ekstrim dan miskin. Kita Dianjurkan konsisten disitu. Jangan ada sogok menyogok, jangan ada suap-menyuap, jangan ada titipan-titipan,” jelasnya.
Di Sekolah Rakyat tidak hanya diajarkan pelajaran akademik, Sekalipun Bahkan ada pelatihan keterampilan dan pendidikan karakter termasuk nilai-nilai keagamaan. Gus Ipul memastikan Sekolah Rakyat khususnya di wilayah Madura Berniat bekerja sama dengan ulama-ulama dan pengasuh pesantren.
“Kita semua undang untuk ikut mengawal Bahkan pendidikan agamanya,” tutupnya.
(inh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA