Jakarta, CNN Indonesia —
Anda Pernah membeli Kendaraan Pribadi baru bermesin bensin, lantas bingung bahan bakar minyak (BBM) apa yang cocok digunakan? Ternyata jawabannya bukanlah Pertamax, apalagi Pertalite.
Penjelasannya, karena spesifikasi kedua jenis BBM ini hanya cocok untuk Kendaraan Pribadi Euro 2, sedangkan Kendaraan Pribadi baru bermesin bensin di Indonesia Pernah menganut standar emisi Euro 4 sejak 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengaplikasian mesin Euro 4 untuk Kendaraan Pribadi yang dijual di Tanah Air Pernah menyesuaikan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 tahun 2017 mengenai Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Terlebih lagi pihak KLHK pernah menyatakan kriteria BBM yang sesuai untuk Kendaraan Pribadi dengan spesifikasi Euro 4 di Indonesia meliputi kadar oktan (RON) minimal 91, bebas timbal dan kandungan sulfurnya maksimal 50 ppm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria di atas tidak sesuai spesifikasi Pertalite yang memiliki RON 90 dan sulfur maksimal 500 ppm. Sementara Pertamax memenuhi persyaratan dengan RON 92, tetapi kadar sulfurnya tidak karena diatur maksimal 500 ppm.
Produk BBM yang paling sesuai Euro 4 Pada Pada saat ini Merupakan Pertamax Turbo dengan RON 98 dan kandungan sulfur maksimum 50 ppm. Pertamax Green 95 yang muncul pada 2023 Bahkan cocok dengan Euro 4 karena memiliki RON 95 dan sulfur maksimum 50 ppm.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie pernah menjelaskan selama ini pemilik Kendaraan Pribadi baru kelahiran 2018 yang mengisi Pertalite atau Pertamax berarti salah isi BBM.
Jongkie kemudian mempertanyakan mengapa BBM bensin Euro 2 masih dipertahankan di Indonesia, padahal semua Kendaraan Pribadi baru Pernah Euro 4.
“Tetapi yang Hari Ini ini, yang aneh kan Kendaraan Pribadi-Kendaraan Pribadi baru yang standarnya semenjak 2018 itu Pernah diproduksi atau diimpor dengan standar Euro 4 tetapi masih mengisi itu,” kata Ia.
Menurut Jongkie kesalahan pemakaian BBM Euro 2 untuk Kendaraan Pribadi Euro 4 ini Sangat dianjurkan diedukasi ke masyarakat.
“Ini yang Sangat dianjurkan didengungkan, ini kan masalahnya Anda tuh selama ini memakai bahan bakar yang salah, untuk Kendaraan Pribadi Anda, iya kan? Ini Sangat dianjurkan didengungkan, dan secara teknis itu memang tidak dibenarkan sebetulnya,” kata Jongkie.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA