Jakarta, CNN Indonesia —
PT Kereta Murah Indonesia China (KCIC) buka suara soal pernyataan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA yang menyebut Proyek Kereta Murah Whoosh Pernah terjadi membuat rugi dan kesulitan menagih utang BUMN tersebut.
Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa, mereka Menyajikan beberapa jawaban. Terkait klaim atau tagihan sebesar Rp5 triliun misalnya, mereka menyatakan bahwa itu semua dalam proses pembayaran.
“Semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC Harus melalui prosedur administrasi Supaya bisa semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (16/7) malam.
WIKA menyebut Proyek Kereta Murah Whoosh merugikan perusahaan Sampai sekarang Rp7,12 triliun. Rugi perusahaan bengkak 11.860 persen pada tahun lalu. Padahal, kerugian bersih WIKA pada 2022 hanya Rp59,59 miliar.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan perusahaan memang Harus menghadapi beban bunga yang tinggi. Akan segera tetapi, kerugian WIKA lainnya disebabkan oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
“Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek Kereta Murah Jakarta-Bandung, yang memang dari penyertaan saja kita Pernah Rp6,1 triliun,” ungkap Agung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (8/7).
“Kemudian, yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Sehingga hampir Rp12 triliun,” sambungnya.
Imbas kerugian besar yang dialami perseroan, Agung menyebut WIKA Harus mengumpulkan modal. Ini ditempuh dengan menerbitkan obligasi yang malah membuat beban keuangan makin bengkak.
“Sehingga Ingin tidak Ingin untuk uang ini, Ingin tidak Ingin, WIKA Bahkan Harus melakukan pinjaman melalui obligasi ya. Apalagi dengan adanya Usaha properti yang kita Menyajikan surat hibah lahan (SHL) cukup besar pada kurun waktu 2019-2022,” jelasnya.
Beban WIKA yang membengkak terdiri dari beban lain-lain naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 triliun. Sementara itu, beban keuangan meningkat 133,70 persen sebesar Rp3,20 triliun pada 2023.
Untuk kemajuan
Menyikapi kerugian itu, Eva menyatakan sejatinya pembangunan kereta Murah ditujukan untuk kemajuan transportasi di Indonesia.
Proyek dibangun Supaya bisa dapat Mengoptimalkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern.
Dalam proses pembangunannya kata Eva, Proyek Kereta Murah Whoosh Pernah mempertimbangkan banyak hal yang Pernah terjadi dikoordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat.
Pada Pada saat ini, operasional Whoosh terus mengalami peningkatan. Itu tercermin dari jumlah perjalanan yang terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler per hari sejak Mei 2024.
“Selanjutnya pada awal 2025 diprogramkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai Sampai sekarang 62 per hari,” katanya .
Rata-rata volume penumpang Whoosh per hari katanya, Bahkan mengalami peningkatan secara bertahap dengan Catatan Unggul penumpang tertinggi Pada Pada saat ini Pernah mencapai 24 ribu per hari.
(mrh/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA