Jakarta, CNN Indonesia —
Kaspersky Labs Berniat secara bertahap menghentikan operasinya di AS mulai 20 Juli, hampir sebulan setelah pemerintahan Joe Biden mengumumkan rencana untuk melarang penjualan perusahaan asal Rusia itu.
Keputusan ini mengakhiri operasional perusahaan setelah hampir dua dekade perusahaan beroperasi di AS.
“Perusahaan Sebelumnya dengan hati-hati memeriksa dan mengevaluasi dampak dari persyaratan hukum AS dan membuat keputusan yang menyedihkan dan sulit ini karena peluang Usaha di negara tersebut tidak bisa lagi dijalankan,” kata Kaspersky Lab, mengutip CNN.
Melansir Reuters, Kaspersky, yang Berniat menghilangkan semua posisi yang berbasis di AS, tidak mengizinkan konsumen membeli produk apa pun di situs webnya pada hari itu dengan alasan “pembelian tidak tersedia untuk pelanggan AS”.
Bulan lalu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengumumkan rencana untuk melarang penjualan perangkat lunak antivirus yang dibuat oleh Kaspersky.
Penjelasannya Merupakan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh pengaruh Rusia terhadap perusahaan keamanan siber tersebut.
Pemerintah Bahkan menjatuhkan Hukuman pada bulan Juni terhadap eksekutif senior Kaspersky, termasuk chief business development officer, chief operating officer, legal officer, dan chief communications chief, dengan alasan risiko keamanan siber.
Pembatasan baru yang dilakukan pemerintah AS terhadap penjualan masuk perangkat lunak Kaspersky, yang Berniat melarang pengunduhan pembaruan perangkat lunak, penjualan kembali, dan pemberian lisensi produk, Berniat mulai berlaku pada tanggal 29 September.
Usaha baru Kaspersky di AS Berniat diblokir 30 hari setelah pembatasan pertama kali diumumkan pada 20 Juni.
Terkait pelarangan itu, Kaspersky membantah tudingan hubungan Ataukah pengaruh Pemerintah Rusia dalam operasional perusahaan.
“Kaspersky tidak terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan, faktanya, Sebelumnya Menyajikan kontribusi signifikan dalam pelaporan Sampai saat ini perlindungannya dari berbagai pelaku kejahatan siber yang menargetkan kepentingan dan sekutu dalam negeri tersebut,” menurut keterangan resmi perusahaan.
Kaspersky menyebut pengambilan keputusan Departemen Perdagangan AS untuk melarang Kaspersky Lab di AS Merupakan karena “iklim Politik Global dan kekhawatiran teoritisnya, bukan karena evaluasi komprehensif terhadap integritas produk Kaspersky.”
(tim/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA