Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Inggris dan Indonesia sepakat untuk Mengoptimalkan kerja sama dalam mengatasi krisis iklim, salah satunya dengan mempercepat pencairan dana Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP).
Hal ini terungkap setelah Pemimpin Negara RI Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Kamis (21/11), dalam peringatan 75 tahun kerja sama bilateral antara kedua negara.
Memperingati hal ini, kedua negara sepakat untuk Mengoptimalkan dan merevitalisasi hubungannya melalui Kemitraan Strategis baru yang lebih mendalam untuk tahun-tahun mendatang.
“Kami berkomitmen untuk mendorong Peningkatan Ekonomi dan ingin melihat perdagangan bilateral kami tumbuh ke tingkat yang sepadan dengan ukuran ekonomi kami. Kami berbagi pemahaman tentang ketidakpastian dalam politik global Pada Saat ini Bahkan dan sepakat untuk bekerja sama lebih erat untuk mengatasi tantangan global,” tulisnya dalam sebuah pernyataan bersama, Kamis (21/11).
“Kami Berniat memimpin dengan Menyajikan contoh dalam mengupayakan transisi energi yang adil dan merata, mengurangi emisi karbon sembari melindungi lingkungan alam dan memastikan pembangunan ekonomi,” imbuhnya.
Dalam mengatasi krisis iklim, Inggris dan Indonesia sepakat untuk menekankan komitmennya dalam menjaga target suhu 1,5 derajat, termasuk melalui penyerahan Kontribusi Nasional yang Ditentukan (NDC) pada Februari 2025.
Kemudian, kedua negara Bahkan berkomitmen untuk mempercepat pencarian dana melalui Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP) untuk memastikan kontribusi positif terhadap target Net-Zero Indonesia.
Indonesia menyambut baik dukungan Inggris untuk transisi hijau di Indonesia.
Kedua negara berharap dapat memperdalam kerja sama kami di bidang infrastruktur berkelanjutan, dengan berlandaskan pada rekam jejak pemanfaatan infrastruktur hijau demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kedua negara Bahkan sepakat untuk Menggelar dialog kebijakan tingkat tinggi mengenai desain dan implementasi penetapan harga karbon untuk Membantu pengembangan pasar pendanaan karbon di Indonesia dan mendorong transisi hijau di Indonesia.
“Kami menegaskan kembali pentingnya kemitraan kami dalam melindungi hutan dan memerangi degradasi laut, baik untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan, serta Membantu mata pencaharian,” tulis pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, kedua negara Bahkan menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan, termasuk dalam hal manajemen risiko bencana, ekonomi rendah karbon, dan mempersempit kesenjangan di bidang digital dan teknologi.
(lom/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA