Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Sebanyaknya wilayah di Indonesia masih berpotensi diguyur hujan lebat selama sepekan ke depan. Simak prediksinya.
BMKG mengungkap faktor Dalang utama meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia Merupakan angin monsun Asia yang menguat serta membawa massa udara basah dan uap air yang diikuti seruakan dingin atau cold surge. Sesuai aturan pantauan BMKG, dalam sepekan terakhir indeks monsun Asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya.
“Sampai saat ini sepekan ke depan, Sebanyaknya wilayah di Indonesia masih Berniat menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat,” demikian keterangan BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 14-20 Januari, dikutip Selasa (14/1).
BMKG mewanti-wanti curah hujan yang tinggi dapat Mengoptimalkan potensi bencana hidrometeorologi seperti Bencana Banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Dinamika atmosfer
BMKG mengungkap kondisi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh angin monsun Asia. Sebanyaknya dinamika atmosfer turut mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.
Menurut lembaga, menguatnya angin monsun Asia disertai Kejadian Istimewa La Nina lemah dan gelombang atmosfer masih menjadi faktor utama dalam potensi hujan di wilayah Indonesia. Kejadian Istimewa La Nina diperkirakan masih berlangsung Sampai saat ini periode April-Mei-Juni 2025.
Apalagi, sirkulasi siklonik yang berada di Samudra Hindia barat daya Lampung ikut berkontribusi terhadap dinamika atmosfer Indonesia dalam beberapa hari ke depan dengan membentuk daerah konfluensi di Samudra Hindia barat daya Lampung, sekitar sirkulasi siklonik serta di Laut Natuna, yang Bahkan membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut China Selatan Sampai saat ini Laut Natuna dan dari Laut Natuna Sampai saat ini Selat Karimata.
Daerah konvergensi lainnya diperkirakan memanjang dari Perairan Nias Sampai saat ini Perairan utara Aceh, dari Semenanjung Malaysia Sampai saat ini Kepulauan Babel, dari Jabar Sampai saat ini Jatim, di Laut Jawa, dari Kalteng Sampai saat ini Kaltara.
Kemudian, dari Laut Flores Sampai saat ini Maluku bagian selatan, dari Selat Makassar Sampai saat ini Laut Banda, dari Laut Sulawesi Sampai saat ini Gorontalo, di Laut Maluku, dan dari Maluku bagian tenggara Sampai saat ini Papua Selatan.
“Kondisi tersebut mampu Mengoptimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi serta konfluensi tersebut,” ujar BMKG.
Kelembapan udara di lapisan bawah dan atas yang cenderung basah serta labilitas lokal yang kuat turut Membantu proses pembentukan awan-awan konvektif secara lokal. Kejadian Istimewa-Kejadian Istimewa tersebut, kata BMKG, mencikptakan variabilitas cuaca di Tanah Air selama sepekan ke depan.
Prospek cuaca sepekan
BMKG memprediksi cuaca selama periode 14-16 Januari di Indonesia umumnya berawan. Sementara itu, hujan dengan intensitas Dalam proses Sampai saat ini sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Dalam proses-lebat: Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Bali, NTB, Kalbar, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papbar Daya, Papbar, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
Hujan lebat-sangat lebat: Aceh, Riau, Kepri, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Sulbar, Sulsel, NTT, Maluku, Gorontalo, Papbar, dan Papua Selatan.
Potensi angin kencang: Aceh, Riau, Kepri, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Sulbar, Sulsel, NTT, Maluku, Gorontalo, Papbar, dan Papua Selatan.
Kemudian, cuaca di Indonesia pada periode 17-20 Januari umumnya Bahkan berawan. Sementara itu, hujan dengan intensitas Dalam proses Sampai saat ini sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Dalam proses-lebat: Aceh, Sumut, Jambi, Kepulauan Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, DI Yogyakarta, Bali, NTB, Kalbar, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
Hujan lebat-sangat lebat: Sumbar, Riau, Kepri, Sumsel, Jatim, NTT, Kalteng, Kaltim, Malut, Papua Tengah.
Potensi angin kencang: Aceh, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Kepulauan Babel, Lampung, Banten, Jakarta, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Sulbar, Gorontalo, Maluku, dan Papua Selatan.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA