Jakarta, CNN Indonesia —
Utusan Khusus Kepala Negara untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menegaskan pemerintahan Kepala Negara Prabowo Subianto tak memaksa anak-anak untuk mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).
“Saya ingin sampaikan, tidak ada unsur pemaksaan (dalam program MBG). Tidak ada yang dipaksa makan (MBG) kalau mereka enggak Ingin makan,” kata Hashim dalam DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu (21/5).
Menurutnya, ide makan bergizi gratis muncul karena Prabowo gusar dengan data yang menyebut 41 persen anak-anak pergi ke sekolah dengan perut kosong. Hashim menyebut kelaparan yang dialami anak sekolah menjadi bukti Kesenjangan Ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adik Prabowo Subianto itu mengatakan program MBG yang menyasar 82 juta penerima Pada akhirnya bakal mengerek perekonomian. Ia mencontohkan perputaran ekonomi dari bahan makanan yang disiapkan setiap harinya, seperti telur, sayur, sampai susu.
“Anak-anak tidak bisa sekolah lima jam dalam keadaan perut kosong. Mereka tidak Akan segera mampu menyerap ilmu pengetahuan (saat lapar),” kata Hashim.
Terkait dengan susu, Ia menuturkan produk susu Akan segera diimpor dalam 1-2 tahun nanti baik dari Australia, India dan Selandia Baru.
“Akan segera tetapi, ini Akan segera mendorong perekonomian. Kami memperkirakan (MBG) Akan segera Memanfaatkan produk domestik bruto (PDB) 1 persen-1,5 persen, bahkan 2 persen,” tuturnya optimistis.
Ia Bahkan menekankan stabiltas anggaran guna mendanai program yang bakal menghabiskan kas negara Sampai sekarang Rp400 triliun tersebut. Oleh karena itu, Hashim mendorong peningkatan rasio penerimaan Indonesia yang Saat ini Bahkan Bahkan masih di level 12,1 persen.
(skt/asa)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA