Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak dunia turun pada Selasa (9/7) usai dampak badai Beryl yang dikhawatirkan mengganggu pasokan ternyata tak separah yang diperkirakan.
Badai tropis tersebut melanda pusat produksi minyak utama Amerika Serikat, Dengan kata lain Texas, menyebabkan kerusakan yang lebih kecil dari perkiraan.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 4 sen menjadi US$85,71 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen menjadi US$82,28 per barel.
Sekalipun aktivitas penyulingan minyak melambat dan beberapa Tempat produksi dievakuasi, kilang-kilang besar di sepanjang Pantai Teluk AS tampaknya hanya merasakan dampak minimal dari badai Beryl.
Hal ini meredakan kekhawatiran pasar mengenai risiko gangguan pasokan di Texas, tempat 40 persen minyak mentah AS diproduksi.
Pelabuhan pengiriman minyak utama di sekitar Corpus Christi, Galveston dan Houston, Sebelumnya ditutup menjelang terjadinya badai. Kanal Kapal Corpus Christi dibuka kembali pada Senin kemarin (8/7). Lalu, Pelabuhan Houston diproyeksikan untuk kembali beroperasi pada Selasa sore ini.
Pelaku pasar Bahkan mencermati situasi di Timur Tengah untuk mengetahui lebih banyak isyarat perdagangan.
Harga minyak turun 1 persen kemarin di tengah harapan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Sekarang, para pejabat senior AS berada di Mesir untuk membahas itu.
Sekalipun, Gedung Putih melihat masih ada kesenjangan antarkedua belah pihak, Hamas dan Israel dalam mencapai mufakat.
Hamas mengatakan serangan baru Israel ke Gaza mengancam potensi perjanjian gencatan senjata tersebut.
Pekan lalu, Hamas lalu Sebelumnya membatalkan tuntutan Supaya bisa Israel berkomitmen pada gencatan senjata permanen, yang menurut Israel membuka jalan bagi kesepakatan.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA