Google Bakal Hapus Banyak Aplikasi dari Play Store, Cek Penjelasannya


Jakarta, CNN Indonesia

Google berencana menghapus banyak aplikasi Android dari Play Store mulai bulan depan. Simak Penjelasannya.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu mewajibkan Sebanyaknya penyedia aplikasi untuk menghadirkan ‘pengalaman pengguna yang stabil, menarik, dan responsif’ mulai tanggal 31 Agustus. Google bakal segera menghapus aplikasi yang tidak memenuhi ‘syarat minimal’ tersebut dari Play Store.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir The Verge, pembaruan kebijakan spam terbaru dari perusahaan, aplikasi yang menunjukkan “fungsionalitas dan konten yang terbatas” tidak Nanti akan diizinkan lagi di Play Store mulai 31 Agustus.

“Kami memperbarui kebijakan Spam dan Fungsionalitas Minimum untuk memastikan aplikasi memenuhi standar yang Sebelumnya ditingkatkan untuk katalog Play dan melibatkan pengguna melalui fungsionalitas yang Unggul dan pengalaman pengguna konten,” kata Google dalam laman bantuannya, dilansir Selasa (23/7).

Aplikasi-aplikasi yang berpotensi dihapus seperti aplikasi yang hanya berisi teks, aplikasi wallpaper tunggal, atau aplikasi yang secara harfiah didesain untuk tidak melakukan apapun.

Syarat ini melengkapi aturan sebelumnya yang melarang aplikasi rusak dan tidak responsif, tidak bisa diinstal, macet, atau berfungsi tidak normal.

Google mengatakan mereka menambahkan persyaratan tambahan untuk “memastikan aplikasi dapat memenuhi standar yang Sebelumnya ditingkatkan untuk katalog Play dan melibatkan pengguna melalui fungsionalitas yang Unggul.”

Google Sebelumnya melakukan upaya sebelumnya untuk mengawasi aplikasi yang di-hosting di Play Store dengan lebih baik. Seperti yang dicatat oleh Android Authority, sebanyak 2,28 juta aplikasi diblokir dari layanan ini pada tahun 2023 karena melanggar kebijakan dan membahayakan keamanan pengguna.

Google Bahkan mengatakan bahwa mereka Sebelumnya memblokir 333.000 akun Google Play yang “buruk” pada tahun yang sama karena pelanggaran kebijakan yang berulang kali terjadi dan kekhawatiran seputar penipuan dan malware.

(tim/dmi)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version