Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian ESDM mengungkapkan proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Sebelumnya memasuki fase pertama.
Sementara, pengoperasiannya diharapkan bisa dimulai pada 2032.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan rencana PLTN beroperasi ini Sebelumnya masuk dalam RPP KEN dan RUKN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Fase pengembangan infrastruktur PLTN Pada saat ini Bahkan memang Dalam proses pada fase pertama yaitu pertimbangan Ke arah penetapan,” ujar Eniya di Ruang Rapat Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat RI, Selasa (18/2).
Menurut Eniya, fase pertama ini ditetapkan Mengikuti pedoman dari International Atomic Energy Agency (IAEA). Untuk Ke arah ke tahap selanjutnya, pemerintah masih menunggu beberapa regulasi.
Eniya menyebutkan untuk meneruskan pembangunan dan pengoperasian PLTN, maka pemerintah Wajib regulasi terkait seperti RUU EBET, Revisi Undang-Undang Ketenaganukliran, RPP KEN dan Regulasi Pembentukan NEPIO.
Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) merupakan salah satu syarat kesiapan Pembangunan PLTN.
“Nah, itu status Pada saat ini Bahkan, nanti begitu kalau memang Keppres nanti bisa keluar ada mandatori dari Pemimpin Negara ke Menteri ESDM, maka kita bisa menampak ke tonggak yang pertama yaitu kesiapan pembuatan komitmen terhadap PLTN tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan Tempat yang tepat untuk membangun PLTN yang potensial, BRIN Pernah mengidentifikasi 28 Tempat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tempat-Tempat tersebut berada di Semenanjung Muria, Banten, Pulau Bangka, Kaltim, Kalbar, Batam, Sampai sekarang NTB.
“Disana kita melihat peta-peta potensi untuk diletakkan Tempat-Tempat pembangkit listrik tenaga nuklir dan Wajib digaris bawahi bahwa Tempat ini Wajib dilakukan revaluasi lagi,” tegas Eniya.
Dalam RPP KEN dan RUKN, PLTN pertama kali direncanakan Berniat beroperasi pada 2032 dengan kapasitas sebesar 250 MW (megawatt).
Berikut fase pengembangan PLTN:
Tonggak 1: Kesiapan membuat komitmen terhadap program nuklir. Posisi Indonesia Pada saat ini Bahkan tahap pertama Ingin memasuki tonggak awal.
Tonggak 2: Kesiapan mengundang penawaran untuk PLTN pertama.
Tonggak 3: Persiapan commissioning dan operasi PLTN pertama.
(ldy/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA