Bisnis  

Erick Thohir Bantah PMN Perumnas Rp1 T untuk Program Prabowo


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Perumnas sebesar Rp1 triliun guna memenuhi program Pemimpin Negara Terfavorit Prabowo Subianto.

Prabowo-Gibran memang berjanji Berencana membangun 3 juta rumah setiap tahun setelah menjabat nanti. Rinciannya, 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di pedesaan.

“Oh nggak (untuk program Prabowo-Gibran). Itu kan yang menjadi catatan oleh komisi VI mengenai Perumnas itu, mereka ingin mengenal lebih dalam Usaha model atau perbaikan dari transformasi Perumnas karena dengan backlog 3 juta Hari Ini ini, mereka ingin supaya strategi Perumnas bisa lebih baik lagi,” kata Erick ditemui di Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (10/7) malam.


Menurutnya, PMN Rp1 triliun untuk Perumnas tahun depan untuk membangun hunian bertingkat seperti Transit Oriented Development (TOD) yang Pernah dibangun di beberapa kawasan di dekat transportasi umum di Jakarta dan Depok.

“Ada beberapa concern Perumnas Pada dasarnya ketika Pernah mulai membangun beberapa apartemen di stasiun kereta api yang justru nilai dari peningkat asetnya positif dan penerimaan dari masyarakat Bahkan sangat baik karena lokasinya baik dan Niscaya untuk transportasi Bahkan lebih mudah,” jelasnya.

“Hal-hal ini memang terobosan yang terus Dianjurkan kita galakkan konsep-konsep dari TOD seperti ini ke depan dibandingkan membangun perumahan berdiri sendiri tanpa ada infrastruktur yang Membantu,” imbuh Erick.

Terlebih lagi, PMN tersebut dinilai Berencana digunakan Perumnas untuk memastikan pembangunan rumah ke depannya betul-betul tepat sasaran serta dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai.

“Ada jalannya, ada listriknya, ada airnya sehingga jangan hanya membangun rumah. Tetapi itu menjadi catatan buat saya memang Dianjurkan dukungan ketika penugasan pembangunan rumah di daerah-daerah ini Bahkan mesti ada komitmen dari pemerintah daerah atau kementerian lain sehingga fasilitas pendukungnya bisa terpenuhi, tidak hanya membangun rumah di tempat yang tidak ada aksesibilitas-nya,” pungkas Erick.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA