Jakarta, CNN Indonesia —
Perwakilan dosen ASN yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menampilkan tarian ‘Pertempuran’ Kabasaran asal Minahasa, Sulut dalam aksi menuntut pembayaran tukin di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Jakarta, Senin (3/1).
Terlihat ada empat penari memakai kostum meriah dan berwarna serba merah. Penari Bahkan membawa senjata pedang seperti Ingin Pertempuran. Mereka melenggok-lenggokkan tubuhnya diiringi alunan musik.
Sesekali sang penari menunjukkan atraksi pedang yang dibawanya digesek dan di tebas ke bagian tubuh tanpa ada luka.
Salah satu perwakilan dosen dari Universitas Sam Ratulangi dari atas Kendaraan Pribadi komando mengatakan Tari Kabasaran merupakan tarian Pertempuran asal Minahasa.
Ia mengatakan tarian Kabasaran ditunjukkan dalam aksi kali ini sebagai simbol bahwa dosen dan guru merupakan agen yang melawan kebodohan.
“Tarian Pertempuran. Semua dosen, guru berperang melawan, menindas kebodohan. Kita sebagai dosen bertugas membuat bangsa ini keluar dari kebodohan. Itu makna tarian Pertempuran tadi,” kata perwakilan dosen.
Ketua Koordinator Nasional (Kornas) ADAKSI Pusat Anggun Gunawan menjelaskan ADAKSI membawa dua tuntutan pada aksi yang digelar hari ini.
Pertama, ADAKSI mendesak pemerintah membayarkan tukin dosen ASN Kemdiktisaintek yang belum dibayarkan sejak tahun 2020.
Kemudian tuntutan kedua, ADAKSI menuntut anggaran dan pencairan Tukin tahun 2025 untuk semua dosen ASN Kemdiktisaintek tanpa pembedaan.
(rzr/gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA