Dokter Magang Diperkosa dan Dibunuh Picu Unjuk Rasa Ribuan Nakes di RS India


Jakarta, CNN Indonesia

Sekitar 8 ribu tenaga kesehatan termasuk dokter di India menggelar Unjuk Rasa di Sebanyaknya rumah sakit pada Selasa (12/8) usai dokter magang diperkosa Sampai sekarang dibunuh di Kolkata.

Mereka mengecam perkosaan dan pembunuhan terhadap dokter magang di rumah sakit pemerintah India. Para demonstran Bahkan menuntut keadilan untuk korban dan keamanan yang lebih baik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbas Unjuk Rasa, layanan darurat di hampir semua rumah sakit perguruan tinggi kedokteran yang dikelola pemerintah di Kolkata dihentikan.

Di ibu kota, New Delhi, Penolakan Bahkan membara. Para dokter muda tampak mengenakan jas putih dan membentangkan berbagai poster.

“Dokter bukanlah samsak,” demikian isi poster itu, dikutip Reuters.

“Jangan berani bungkam kami,” tulisan di poster lain.

Penolakan serupa Bahkan terjadi di Lucknow, negara bagian Uttar Pradesh. Unjuk Rasa ini menyebabkan Sebanyaknya layanan kesehatan di wilayah tersebut terhenti.

Kelompok dokter terbesar di negara ini, Asosiasi Medis India (IMA), sempat menyurati Menteri Kesehatan JP Nadda sebelum Unjuk Rasa.

Dalam surat itu, mereka menyebut kondisi para dokter di tempat kerja.

“Beban kerja yang tidak manusiawi, dan Kekejaman di tempat kerja Merupakan kenyataan,” kata IMA.

Sekretaris Jenderal IMA Anil Kumar J Nayak mengatakan asosiasi Sudah mendesak Nadda untuk Mengoptimalkan keamanan di fasilitas medis. Berbeda dengan, sejauh ini belum ada tanggapan dari Kementerian Kesehatan.

Para dokter di rumah sakit pemerintah India Pernah terjadi sejak lama mengeluh karena Berlebihan pekerjaan dan upah yang rendah. Berbeda dengan, pemerintah tak bergerak bahkan untuk melindungi mereka dari Kekejaman.

Penolakan besar-besaran dokter di India terjadi usai dokter magang berusia 31 tahun ditemukan tewas pada pekan lalu. Polisi mengatakan Ia diperkosa dan dibunuh.

Petugas lalu memburu pelaku. Mereka kemudian menangkap seorang relawan polisi yang diduga terkait kejahatan ini.

Saat ini Bahkan Bahkan penyelidikan masih terus dilakukan. Pihak berwenang India meminta kasus tersebut menjadi prioritas nasional.

(isa/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA