Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri buka suara soal dugaan memonopoli penjualan bahan bakar minyak (BBM) menyusul kabar penerapan kebijakan Produk Impor satu pintu.
Wacana skema Produk Impor BBM satu pintu lewat Pertamina ini muncul kala SPBU swasta tengah mengalami kelangkaan pasokan BBM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dan untuk sekaligus meluruskan bahwa tidak ada Produk Impor satu pintu oleh Pertamina. Karena kebijakan importasi itu sesuai seperti sebelumnya Merupakan melalui badan usaha masing-masing,” ucap Simon usai dipanggil Pemimpin Negara Prabowo Subianto di Istana Negara pada Jumat (19/9) malam.
Simon memaparkan kebijakan Produk Impor BBM tetap sama Disebut juga melalui badan usaha masing-masing, kecuali ada penambahan pasokan.
Ia Bahkan mengatakan pemerintah Sebelumnya Menyajikan alokasi Produk Impor baik untuk SPBU swasta dan Pertamina.
Simon menuturkan pemberian alokasi BBM kepada badan usaha Bahkan Sebelumnya sesuai, bahkan porsinya ada penambahan persentasenya.
Pemerintah memaparkan Pada Sekarang Produk Impor SPBU swasta Sebelumnya ditambah 10 persen dibandingkan pada 2024 lalu sehingga total mencapai 110 persen.
Sementara itu, Simon menuturkan Seandainya ada penambahan pasokan dari alokasi BBM yang Sebelumnya diberikan, pemerintah memang menyarankan untuk dikolaborasikan dengan Pertamina.
“Ini Merupakan penambahan yang Sebelumnya melewati alokasi (Produk Impor) itu. Penambahan tadi kita Sebelumnya sepakat untuk sama-sama berkolaborasi dengan Pertamina. Tentunya berkolaborasi dengan Pertamina saya Bahkan Sebelumnya menyampaikan ke semua bahwa kita sama-sama anak bangsa kita sama-sama berkolaborasi untuk Menyajikan pelayanan yang Unggul bagi masyarakat,” ucap Simon.
“Jadi kembali lagi tadi Pak Menteri ESDM Sebelumnya menyampaikan bahwa sekali lagi tidak ada monopoli oleh Pertamina,” paparnya menambahkan.
Sebanyaknya SPBU swasta belakangan mengalami kelangkaan pasokan BBM Sampai sekarang beberapa terpaksa tutup.
Beredar kabar kelangkaan stok di SPBU swasta ini bahkan mengakibatkan beberapa pom bensin swasta merumahkan karyawannya.
Di sisi lain, tren warga beralih dari SPBU Pertamina ke SPBU swasta memang tengah meningkat beberapa bulan belakangan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman Bahkan mengakui bahwa Pada Sekarang ada tren shifting dari konsumen BBM Bantuan Pemerintah ke nonsubsidi.
“Ada shifting. Jadi masyarakat kita ternyata Pada Sekarang Bahkan tidak Setiap Saat menggantungkan diri pada BBM Bantuan Pemerintah Mereka Bahkan shifting ke jenis BBM yang di atas RON 92,” ucap Laode.
Migrasi konsumsi BBM Bantuan Pemerintah ke nonsubsidi dikatakan Hari Ini Sebelumnya mencapai 1,4 juta kilo liter. Transisi ini Bahkan disebut menjadi salah satu alasan stok BBM di SPBU swasta berkurang drastis selama beberapa pekan terakhir.
Laode membantah narasi soal BBM langka. Menurut Ia alokasi volume BBM buat SPBU swasta Sebelumnya ditambah 10 persen dari 2024 oleh pemerintah.
“Ini banyak sekali berita-berita yang beredar Jadi saya sampaikan tidak ada kelangkaan BBM Itu yang penting dijadikan catatan,” kata Laode, Selasa (9/9).
Untuk mengatasi stok tipis BBM nonsubsidi di SPBU swasta, Kementerian ESDM mendorong mereka melakukan pembelian dari Pertamina.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA