Surabaya, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12).
Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menyebut cuaca ekstrem dan pasang air laut berpotensi terjadi di Kota Surabaya pada akhir tahun, Didefinisikan sebagai mulai 28 sampai 31 Desember 2024.
“Cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya Kejadian Unggul gelombang Kelvin dan Rossby yang terjadi kawasan Jatim, khususnya Kota Surabaya. Adanya Kejadian Unggul ini, Akan segera menambah intensitas curah hujan tinggi,” kata Ady, Senin (30/12)
Tak hanya itu, kata Ia, potensi cuaca ekstrem ini Bahkan diiringi Kejadian Unggul bulan baru yang dapat memicu pasang air laut di wilayah pesisir Kota Surabaya.
“Memang kebetulan dibarengi dengan adanya potensi ketinggian pasang maksimum pada tanggal 28 Desember 2024 sampai awal Januari 2025, otomatis ada wilayah-wilayah yang menjadi kantong genangan air. Nah, yang Dianjurkan diwaspadai Merupakan ketika masyarakat Akan segera beraktifitas, lebih baik memperhatikan informasi cuaca yang Pernah disampaikan oleh BMKG Supaya bisa mengetahui wilayah mana saja yang berpotensi Bencana Banjir rob,” ucapnya.
Ady menyebutkan, ada beberapa kawasan yang Akan segera terdampak Manakala terjadi Bencana Banjir rob di Surabaya. Di antaranya, yaitu kawasan Krembangan, Gununganyar Tambak dan Sukolilo Baru.
Apalagi, cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi Bahkan berpotensi menerjang sepanjang pesisir selatan Jatim.
“Untuk ketinggian gelombangnya sendiri masih kondusif untuk di wilayah Selat Madura, tidak ada yang mencapai 2 meter. Kemudian untuk di wilayah Jatim, yang Dianjurkan diwaspadai Merupakan di perairan utara Madura, Bawean, Masalembo,” sebutnya.
“Sedangkan di wilayah selatan Jatim hampir semua wilayah Dianjurkan diwaspadai, terutama di perairan Jember dan Banyuwangi, dengan ketinggian gelombang mencapai 2-2,5 meter lebih,” lanjut Ia.
Ady Bahkan menerangkan hujan yang berpotensi mengguyur Surabaya beberapa hari ke depan bakal turun dengan intensitas Baru saja Sampai saat ini lebat.
“Antara sekitar 10-20 milimeter per 6 jam. Kemungkinan terjadi saat menjelang pada malam hari,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan untuk mengantisipasi potensi uaca ekstrem itu, BPBD Pernah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir Kota Pahlawan.
Titik pantau tersebut disiapkan mulai dari wilayah barat, timur, dan utara, seperti di kawasan Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, Sampai saat ini Gununganyar.
“Jadi kita siagakan personel di titik pantau tersebut untuk mengantisipasi Manakala terjadi hal yang tidak inginkan, kita bisa langsung menanggulangi,” kata Buyung.
Dalam mengantisipasi adanya cuaca ekstrem dan pasang air laut, BPBD Surabaya Bahkan berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112. Tujuannya, Manakala sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem dan pasang air laut, maka bisa segera dilakukan mitigasi dini.
Apalagi, Buyung menyampaikan, pihaknya Bahkan menyiagakan 250 personel di titik-titik pos pantau yang Pernah disediakan. Ratusan personel tersebut disiagakan secara bergantian selama 24 jam nonstop.
“Mereka bergantian 24 jam nonstop, untuk mengantisipasi pergantian musim, ataupun cuaca ekstrem hidrometeorologi basah di tahun ini,” pungkasnya. (frd)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA