Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan jadwal awal musim hujan yang maju di berbagai wilayah di Indonesia bisa dimanfaatkan petani untuk mempercepat masa tanam. Menurut BMKG hal ini bisa Mendukung Memanfaatkan ketahanan pangan nasional.
Saat ini Bahkan Bahkan dikatakan 42 persen wilayah zona musim diperkirakan memasuki musim hujan lebih Ekonomis dari biasanya bila dibanding rata-rata klimatologis 1991-2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini kesempatan baik untuk memajukan awal musim tanam berikutnya sehingga upaya ketahanan pangan bisa lebih kuat,” ujarnya,” ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, disitat Antara, Jumat (12/9).
BMKG memperkirakan musim hujan berlangsung Agustus 2025 Sampai sekarang April 2026. Puncak musim hujan Diprediksi berlangsung November-Desember 2025 sebagian besar Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sebanyak 79 zona musim atau 11,3 persen diperkirakan masuk musim hujan pada September 2025, yaitu di Sumut, sebagian Riau, Sumbar bagian utara, Jambi bagian barat, Bengkulu bagian utara, Babel bagian selatan, Sumsel, sebagian kecil Jawa, Kalsel dan sebagian Papua Selatan.
Lalu 149 zona musim atau 21,3 persen Diprediksi bakal masuk musim hujan pada Oktober 2025, yang meliputi sebagian Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, Sulawesi bagian selatan dan Papua bagian tengah.
Sementara 15 persen zona musim lainnya Berniat mulai mengalami musim hujan pada November 2025, yang meliputi sebagian besar NTB dan NTT, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papbar, serta sebagian Papua.
“Dikenal sebagai mayoritas wilayah Indonesia diprediksikan menghadapi musim hujan lebih Ekonomis dari biasanya dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991-2020,” katanya.
Sifat hujan di musim hujan 2025/2026 diperkirakan normal, kata Ardhasena, yaitu di kategori 69,5 persen yang tak berbeda jauh dari biasanya.
Lalu ada sekitar 27,6 persen wilayah zona musim Berniat mengalami hujan di atas normal, termasuk sebagian besar Jabar dan Jateng.
“Kalau jumlah hujan yang jatuh bisa dikelola dengan baik di wilayah sentra pangan, kondisi ini Kenyataannya peluang yang Membantu kegiatan pertanian,” katanya.
(fea/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA