Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bio Farma (Persero) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,21 triliun pada 2025. PMN bakal digunakan untuk membangun sarana produksi berupa bangunan, alat, dan mesin untuk memproduksi beberapa jenis produk vaksin sebanyak 1 miliar dosis.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan urgensi dari pendanaan PMN ini untuk penguatan ketahanan kesehatan nasional melalui pemenuhan suplai vaksin global.
“Apalagi, kami Bahkan mempertimbangkan untuk skala usaha dan business continuity untuk ke depannya,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Rabu (10/7).
Shadiq mengatakan Di waktu ini Bio Farma baru menyuplai lima persen dari kebutuhan vaksin dunia.
Sementara kebutuhan vaksin dunia Di waktu ini dikuasai India, Prancis, dan Korea Selatan. Ia yakin holding farmasi pelat merah ini masih berpeluang mengembangkan pasar karena memiliki kapasitas produksi yang mumpuni.
Berbeda dengan, teknologi yang dimiliki perusahaan Di waktu ini belum bisa menyaingi negara lain.
Di lain sisi, Shadiq mengatakan perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang konsisten.
“Ada lonjakan laba di 2021 dan 2022 karena terjadi pandemi saat itu. Laba terakhir di 2023 Merupakan Rp222 miliar,” katanya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA