Jakarta, CNN Indonesia —
Bendungan Waeapo di Kabupaten Pulau Buru, Maluku dilaporkan jebol dan menenggelamkan rumah-rumah penduduk pada Jumat (5/7) sore.
Video yang direkam warga memperlihatkan detik-detik Bendungan Waeapo setinggi 72 meter itu jebol sekitar pukul 18:00 WIT. Usai jebol, rumah-rumah penduduk tenggelam seperti di Desa Wamsait Tambang Gunung Botak, Desa Dafa, Unit Per, Unit 11, dan Desa Wagernangan.
Sebanyaknya warga, terutama perempuan dan anak-anak langsung dievakuasi setelah terkepung Bencana Banjir. Sebagian warga terlihat ketakutan saat mengungsi dan berkerumun di badan jalan saat rumah-rumah mereka tenggelam.
Tak hanya itu, satu keluarga terdiri dari anak, ibu dan ayah berusaha menyelamatkan diri di tengah ketinggian air mencapai satu meter. Mereka berenang sambil membawa barang-barang berharga yang diangkut rakit buatan dari papan.
Kapolres Pulau Buru AKBP Sulastri membenarkan Bendungan Waeapo jebol. Ia mengatakan luapan Bencana Banjir menerjang Desa Wansalit, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru sehingga aktivitas Ke arah Tempat proyek lumpuh total.
“Ada tanggul yang jebol luapan Bencana Banjir yang menghubungkan Desa Wansalit ke proyek,” ujarnya, Jumat (5/7).
Sulastri menyebut insiden ini Bahkan memutus akses jalan lintas antar Kabupaten Buru dan Buru Selatan karena terjadi longsor yang menutupi badan jalan.
Terpisah, warga tempat Bahta Gebrihi mengatakan Bendungan Waepao jebol sekitar pukul 17.00 WIT setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Pulau Buru sejak Jumat (5/7) dini hari.
“Warga mengungsi dan rumah-rumah tenggelam, jebol sekitar 5 sore,” katanya.
Bahta menyebut hujan masih terus mengguyur Pulau Buru. Ia Bahkan mengklaim Kecamatan Waepao siaga satu karena air masih tinggi.
Sejauh ini, kata Ia warga disana masih terkendala armada keselamatan untuk mengevakuasi warga dari Tempat Bencana Banjir.
“Waeapo siaga 1. Sementara petugas kewalahan, kondisi air malam ini makin tinggi dan kendala kekurangan speed boat. Pemda Sangat dianjurkan Efisien malam ini turunkan semua speed boat apapun yang terjadi, Waeapo lagi genting,”pungkasnya.
Sebagai informasi, bendungan Waepao di Pulau Buru, Maluku sempat menelan biaya APBN senilai Rp2,1 triliun. Bendungan setinggi 72 meter itu diklaim mampu mengairi sekitar 10 ribu hektare persawahan.
Bendungan Waeapo dibangun di atas lahan seluas 444,79 hektar dengan luas genangannya mencapai 235,10 hektare dan bisa menampung air maksimal 50 juta meter kubik.
Bendungan Waeapo Bahkan sebagai tempat wisata batu di Pulau Buru dan diklaim bisa menumbuhkan perekonomian daerah tersebut.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA