Australia Dilanda ‘Panic Buying’, Warga Antre Panjang Borong Emas


Jakarta, CNN Indonesia

Warga Australia belakangan dilaporkan ‘panic buying‘ memborong Emas di berbagai toko dan penjual.

Media-media Australia mengabarkan bahwa ribuan warga sejak beberapa minggu lalu berbondong-bondong pergi ke toko Emas dan rela antre ‘mengular’ untuk mendapatkan Emas tersebut.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu toko Emas yang disatroni warga Australia yaitu ABC Bullion. Pada 16 Oktober atau Kamis pekan lalu, news.com.au mendapati jumlah orang yang mengantre di sana meroket tajam seiring dengan melonjaknya harga Emas pada hari itu.

Harga Emas di Australia pada Kamis pagi tembus Sampai sekarang US$4.200 atau sekitar Rp70 juta per ons. Sedangkan perak mencapai US$52 atau sekitar Rp861 ribu.

“Melonjaknya harga dua Emas tersebut sejak awal tahun ini sungguh Istimewa,” kata Kepala Barang Dagangan Commonwealth Bank, Vivek Dhar.

“Berbeda dengan Sangat dianjurkan dicatat bahwa Emas lainnya Bahkan mengalami Fluktuasi Harga. Palladium meningkat 75 persen, sementara platinum meroket sampai 87 persen sejak awal tahun,” lanjutnya.

Meningkatnya nilai Emas ini sendiri terjadi di saat suku bunga Amerika Serikat mengalami penurunan. Peningkatan tajam terutama tercatat setelah Kepala Negara AS Donald Trump mengumumkan tarif ‘Liberation Day’ terhadap berbagai negara pada April lalu.

“Penurunan pasar ekuitas AS setelah pengumuman tarif ini menyebabkan Emas, perak, platinum, dan palladium mengungguli Mata Uang Asing AS,” kata Dhar dikutip dari News.com.au.

“Peristiwa ini, menurut pandangan kami, menandai munculnya Emas, terutama Emas, sebagai aset safe-haven yang lebih diminati dibandingkan Mata Uang Asing AS dan obligasi pemerintah AS,” lanjutnya.

Sejak dulu, Emas memang Sebelumnya dipandang sebagai pelindung nilai di tengah Fluktuasi Harga dan ketidakpastian, dilansir dari ABC Net.

Analis independen Stephen Innes Bahkan menggemakan hal ini dengan menyebut bahwa ketidakpastian yang ditimbulkan AS Sebelumnya mengalihkan minat Penanaman Modal publik ke logam-Emas.

Di ABC Bullion Martin Place, Sydney, sekitar 100 orang Diberitakan mengantre pada Kamis sore. General Manager ABC Bullion Jordan Eliseo mengatakan sekitar 1.000 orang Tanpa henti mengunjungi toko-toko mereka di Sydney, Melbourne, Perth, dan Brisbane setiap hari.

(blq/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version