Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab isu PT Pertamina (Persero) Berniat mengimpor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS) tanpa lelang imbas pengenaan tarif resiprokal.
“Jadi, bagian daripada reciprocal tariff, kita masih dalam Perundingan (Produk Impor migas dari AS tanpa lelang),” kata Airlangga di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (17/11).
“Bila itu sampai kepada kesepakatan untuk ditindaklanjuti, ada turunan-turunan PP (peraturan pemerintah) maupun perpres (peraturan Pemimpin Negara), salah satunya terkait dengan commercial pembelian migas dari Amerika, di mana itu nanti penugasannya salah satunya ke Pertamina,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berniat tetapi, volume Produk Impor migas itu belum dirinci secara jelas. Airlangga hanya menyebut besarannya Merupakan 15 juta, tanpa pembagian Pernah terjadi Jelas antara minyak dan gas bumi.
Airlangga kemudian menyinggung ada pihak swasta yang Bahkan bersedia mengimpor LPG. Ia tidak menyebut perusahaan apa, tapi menegaskan Produk Impor LPG itu mencapai 5 juta ton.
“Tahun ini (2025) masih sampai Desember, kan? Tahun ini (pembahasan tarif resiprokal rampung),” ujar sang menko.
Indonesia menjadi salah satu negara korban tarif Produk Impor resiprokal yang ditetapkan Pemimpin Negara AS Donald Trump. Besarannya Merupakan 19 persen, turun dari tarif awal yang dipatok sebesar 32 persen.
Pemangkasan tarif itu dibarengi Sebanyaknya kewajiban. Indonesia diharuskan membeli produk energi AS Sebanyaknya US$15 miliar atau setara Rp244,41 triliun (asumsi kurs Rp16.294 per Mata Uang Amerika AS), produk pertanian Amerika US$4,5 miliar alias Rp73,32 triliun, sampai 50 pesawat Boeing.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











