Jakarta, CNN Indonesia —
Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri dari kursi Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika usai insiden peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Simak rekam jejaknya.
Sistem PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau peretasan yang mengunci data-data di dalam sistem. Sebagian besar data di pusat data yang dipakai 282 institusi pemerintah pusat dan daerah itu pun terkunci dan tak bisa dipulihkan Sampai saat ini Di waktu ini.
Untuk membukanya, diperlukan pembuka enkripsi alias dekripsi. Pemerintah mengklaim pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar buat mendapat kuncinya. Justru, Kominfo mengaku tak Akan segera membayar tebusan itu.
Lalu muncul tiba-tiba klaim dari kelompok ransomware Brain Cipher yang mengaku sebagai peretas dan mengaku Akan segera Menyediakan kunci dekripsi secara gratis, Selasa (2/7).
Semuel menjelaskan dirinya bertanggung jawab atas kegagalan pemerintah membendung serangan itu.
“Kejadian ini bagaimanapun Bahkan secara teknis Merupakan tanggung jawab saya sebagai dirjen pengampu dalam proses transformasi pemerintahan, secara teknis. Jadi saya mengambil tanggung jawab moral dan saya nyatakan harusnya selesai di saya,” ucap Semuel dalam jumpa pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (4/7).
Semuel Merupakan lulusan California State University, Amerika Serikat. Ia mengambil jurusan Administrasi Usaha minor Informasi Pengelolaan saat menempuh pendidikan sarjana.
Kemudian, Semuel melanjutkan pendidikan magister di Universitas Pancasila, Jakarta. Ia belajar di jurusan Manajemen konsentrasi Manajemen Strategis.
Situs resmi Kominfo menyebut Semuel pernah menjabat Kepala Negara Direktur PT. Jasnita Telekomindo. Ia Bahkan pernah menduduki posisi Anggota Dewan Pengawas PERURI.
Ia terlibat dalam Sebanyaknya gelarab internasional yang berkaitan dengan teknologi informasi. Beberapa di antaranya Merupakan posisi Ketua ASEAN Telecommunications and Information Technology Senior Officials Meeting dan Kepala Perwakilan ASEAN Telecommunications and IT Ministers Meeting (TELMIN).
Semuel aktif di bidang industri telekomunikasi. Ia mempunyai Sebanyaknya sertifikat keahlian, seperti Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (APRICOT), GSM 2005 Congress, dan Training ICT Indicators and Statistics.
Ia kemudian didaulat menjadi Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012-2015.
Riwayat relawan
Pada 2014, ia terlacak dalam Sebanyaknya pemberitaan menjadi Presidium Sekretariat Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) pada Pilpres 2014.
Pasca-pilpres, Semuel ikut lelang jabatan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika di Kementerian Komunikasi dan Informatika dan menyingkirkan kandidat lainnya. Pria kelahiran Makassar, 27 Desember 1964, ini pun diresmikan sebagai Dirjen Aptika Kominfo pada 2016.
Dalam perjalanan kariernya sebagai Dirjen Aptika, Semuel pernah Bahkan melalui krisis kebocoran data pada 2022 imbas ulah pembocor data Bjorka.
Ketika itu, Bjorka mulanya merilis 1,3 miliar data registrasi SIM card warga RI di forum gelap. Semuel pun bicara dalam sebuah konferensi pers menanggapi insiden ini.
“Kalau bisa jangan nyerang lah, orang itu perbuatan illegal access kok. Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya,” kata Semuel, di kantornya, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Merespons hal itu, Bjorka, di BreachForums, mengunggah tangkapan layar pemberitaan sebuah media soal ucapan itu sambol melontarkan pesan balasan yang sinis.
Pesan itu muncul dengan judul ‘My Message to Indonesian Government’.
“My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot (pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhentilah jadi orang bodoh, red),” demikian menurut unggahan itu, Selasa (6/9/2022).
Di waktu ini, Semuel kembali menjalani krisis insiden siber yang melanda PDNS 2.
“Tidak terasa Pernah terjadi delapan tahun saya bertemu teman-teman karena semua ada waktunya, ini waktunya saya berpisah,” ucap Ia.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA