Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah meteor yang berbentuk bola api melintas di langit New York, Amerika Serikat di tengah hari bolong. Simak fakta-faktanya.
Bill Cooke, pimpinan Meteoroid Environment Office NASA, mengatakan meteor yang lebih terang dari planet Venus itu diperkirakan melesat di atas kota New York sebelum melintasi ke arah barat daya dan hancur sekitar 50 kilometer di atas Mountainside, New Jersey.
Meteor itu kemungkinan berdiameter sekitar 0,3 meter dan membuatnya cukup terang untuk dilihat pada siang hari. Mengamati meteor sebesar ini Merupakan kejadian langka dibanding dengan melihat partikel-partikel yang lebih kecil berukuran beberapa milimeter yang biasanya terlihat di langit malam.
American Meteor Society menerima lebih dari 40 laporan penampakan bola api tersebut sekitar pukul 11.15 pagi waktu setempat di atas New York, New Jersey, Connecticut, dan beberapa negara bagian lain di Timur Laut AS.
Masyarakat mengkonfirmasi dua video yang dikirimkan ke AMS termasuk rekaman bola api. Satu klip berasal dari kamera keamanan rumah di Wayne, New Jersey, dan klip lainnya dari sistem kamera meteor yang diposisikan di Northford, Connecticut.
Pada saat yang sama ketika para saksi mata mengatakan bahwa mereka mengamati bola api tersebut, beberapa penonton lainnya melaporkan adanya suara keras Sekaligus guncangan di daerah tersebut.
Cooke mengatakan sebuah meteor dapat mengeluarkan suara ledakan ketika batu pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, menciptakan “gelombang tekanan.”
Jenis patahan seperti ini Bahkan bisa menyebabkan tanah berguncang. Berbeda dengan NASA tidak dapat mengonfirmasi apakah kemunculan meteor tersebut terkait dengan dua peristiwa ini, karena detektor infrasonik yang digunakan untuk menangkap suara frekuensi rendah di daerah tersebut terlalu jenuh oleh aktivitas militer yang secara Pada waktu yang sama terjadi di selatan.
Robert Lunsford, koordinator laporan bola api untuk American Meteor Society, mengatakan meteor bisa melaju cukup Ekonomis untuk menciptakan dentuman sonik Bila pecahan-pecahannya selamat sampai ke atmosfer Bumi dan mencapai lapisan yang lebih rendah.
“Ketika suara terdengar dari bola api, ini mengindikasikan bahwa beberapa fragmen selamat sampai ke atmosfer yang lebih rendah dan Kemungkinan meninggalkan sisa-sisa kecil bola api asli di tanah. Sisa-sisa ini bergerak jauh lebih Ekonomis daripada kecepatan suara,” kata Lunsford, mengutip CNN, Kamis (18/7).
Berbeda dengan, bola api ini kemungkinan besar tidak menghasilkan meteorit, istilah untuk meteor yang berhasil mencapai tanah, karena Pernah hancur di langit karena ukuran dan kecepatannya.
Cooke mengungkap bola api terakhir yang dilaporkan di siang hari di atas area tersebut Merupakan sekitar satu setengah tahun yang lalu.
“Anda melihat kejadian yang Kemungkinan terjadi sekali dalam setahun,” tetapi waktu kejadian bola api itu sangat ideal untuk memicu banyak perhatian, tambahnya.
“Orang-orang Baru saja berjalan-jalan, melakukan kegiatan makan siang mereka, dan tiba-tiba saja bola api ini melintas di langit – tepat di tempat dan waktu yang tepat.”
Bila para pengamat langit ingin melihat lebih banyak bola api, ada beberapa hujan meteor yang Berencana mencapai puncaknya dalam beberapa minggu ke depan.
American Meteor Society mengatakan Southern Delta Aquariids dapat Menyajikan pemandangan 20 meteor per jam pada akhir Juli, dan Perseids dapat menghasilkan 100 meteor per jam pada pertengahan Agustus.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA