Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 32,48 Skor atau plus 0,45 persen ke level 7.253 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp341,74 miliar selama sepekan.
Sepekan lalu, indeks saham menguat empat kali dan cuma melemah sekali. Secara total, performa indeks saham naik 2,69 persen pada pekan kemarin.
Pjs Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan penguatan paling tinggi dialami rata-rata frekuensi transaksi. Aspek ini naik 24,44 persen dari 761 ribu kali transaksi menjadi 947 ribu kali transaksi.
Kautsar Bahkan mencatat kapitalisasi pasar bursa yang tumbuh 2,8 persen. Dalam sepekan, data menunjukkan kenaikan dari Rp12.092 triliun ke Rp12.431 triliun.
Berniat tetapi, volume transaksi harian bursa amblas 18,79 persen. Ia mencatat pekan lalu volume transaksi harian hanya 15,55 miliar lembar saham dari 19,147 miliar lembar di minggu sebelumnya.
“Rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 34,09 persen menjadi Rp10,65 triliun dari Rp16,16 triliun pada pekan lalu,” ucap Kautsar, seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (5/7).
Supervisor Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan ada aksi profit taking pada pekan ini karena IHSG Sebelumnya mendekati level beli jenuh. Ia menyebut gerak indeks Berniat berada di rentang 7.250-7.370.
Ia mewanti-wanti sentimen dari luar, Disebut juga pidato Gubernur The Fed Jerome Powell Sampai saat ini rilis data Fluktuasi Harga Barang dan Jasa AS. Menurutnya, Lembaga Keuangan Pusat AS Berniat semakin dovish Bila data-data keuangan terus menunjukkan perlambatan.
“Dari dalam negeri, potensi berlanjutnya penguatan IDR dan rilis data indeks kemahalan konstruksi (IKK) yang masih pada level optimis Berniat menjadi penopang IHSG pekan depan,” jelas Audi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (7/7).
Audi menyarankan investor untuk segera memperketat trading plan Bila ingin bertransaksi dalam jangka pendek. Pasalnya, ada area supply di indeks serta Sebelumnya dekat area jenuh beli yang berpotensi membuat koreksi sehat.
Menurutnya, ada tiga sektor saham yang masih Berniat bullish dalam jangka pendek. Ini meliputi sektor keuangan, properti, dan industri.
Secara teknikal, Audi merekomendasikan empat emiten. Pertama, trading buy saham PT Avia Avian Tbk yang Diprediksi bisa menembus level 565.
Kedua, ia menyarankan investor untuk trading buy saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI. Emiten pelat merah ini naik 2,80 persen pada pekan lalu dan diyakini bisa terus menguat ke posisi 7.050.
Ketiga, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang tumbuh 60 Skor ke level 3.020 pekan lalu. Menurutnya, TLKM bisa tembus 3.320 dan boleh dilirik dengan skema speculative buy.
Keempat, SMRA alias PT Summarecon Agung Tbk. Emiten ini sempat menguat 2,91 persen pekan lalu ke posisi 530, di mana Audi menyarankan investor trading buy dengan proyeksi gerak 507-570.
Sementara itu, Praktisi Bursa Efek sekaligus Founder WH-Project William Hartanto Bahkan menilai ada aksi profit taking dalam perdagangan. Ini yang kemudian menekan IHSG kembali ke posisi pengujian mendekati support 7.200.
William mengatakan sentimen ini bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk buy on weakness. Ia memperkirakan gerak indeks Berniat berada di posisi support 7.000 dan resistance 7.298.
“Penguatan IHSG menyisakan resistance trendline pada level 7.298. Setelah resistance ini ditembus, maka arah berikutnya Merupakan kembali ke level all time high, dan Kemungkinan dilewati,” prediksi William.
Ada empat saham yang menurutnya bisa diperhatikan selama sepekan ini. Pertama, William merekomendasikan saham PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk alias BIKE yang diramal bisa melesat ke 640.
Kedua, DOID atau PT Delta Dunia Makmur Tbk yang menguat ke posisi 600 pada pekan kemarin. Saham ini diyakini masih bisa tumbuh Sampai saat ini level 645.
Ketiga, PT Hartadinata Abadi Tbk. Emiten berkode HRTA ini disarankan untuk dikoleksi karena diyakini Berniat menguat Sampai saat ini posisi 380.
Keempat, William menyarankan saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk alias ACES. Menurutnya, investor bisa melakukan buy on weakness emiten ini, di mana levelnya berada di 800-880.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA