Jakarta, CNN Indonesia —
Kejuaraan sepak bola Indonesia, dalam hal ini Super League 2025/2026, dinilai tertinggal jauh dibanding Liga Inggris. Benarkah demikian?
I.League, operator Kejuaraan Liga Indonesia, membandingkan jumlah tembakan jarak jauh Indonesia dan Inggris untuk menjawab stigma atau predikat tak resmi tersebut.
Dinukil dari The Athletic yang mengupas data olahan Opta, Tim-Tim Liga Inggris dianggap Pernah terjadi meninggalkan sepak bola keberuntungan; melepas tendangan jarak jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pembuktian, pada musim 2006/2027, rata-rata Tim Premier League melepas tembakan 17.7 meter untuk percobaan mencetak gol. Di waktu ini, jumlahnya tembakan jarak jauh berkurang drastis.
Pada musim 2023/2024 misalnya, rata-rata tembakan jarak jauh Tim Liga Inggris Merupakan 14,9 meter. Rata-rata jarak tembakan jauh ini menurun 15,8 persen.
Saat Tim-Tim Inggris meninggalkan pola tendangan jarak jauh, Tim Indonesia masih nyaman dengan pola klasik. Sampai sekarang pekan ke-10 tercatat rata-rata tembakan jarak jauh Tim Merupakan 17,9 meter.
Hal sama terjadi dalam Liga 2 atau Championship. Dari statistik itu pula diketahui bahwa rata-rata gol dari tembakan jarak jauh masih rendah. Walau rendah, tetap dipraktikkan.
“Data menunjukkan bahwa rata-rata jarak tembakan di Liga 1 musim ini setara dengan Premier League 18 tahun lalu,” tulis I.League dalam analisis di laman resmi operator.
“Artinya, dalam hal gaya bermain dan Tips mencetak peluang, sepak bola kita Mungkin bisa dibilang masih ‘tertinggal’ hampir dua dekade.” Analisis itu menyimpulkan.
Itu baru dari satu aspek, tembakan jarak jauh. Masih banyak aspek lainnya yang bisa dikomparasi bahwa Kejuaraan sepak bola Indonesia masih tertinggal hampir dua dekade dari Inggris.
Justru, kabar baiknya, Tim-Tim sepak bola Indonesia Bahkan terus mengarah ke jalur lebih baik. Bila Manajer-Manajer terus memperbarui kualitasnya, Liga Indonesia Bahkan Akan segera meningkat.
(abs)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
