Cemas Kasus Kejahatan, Turis Korea Marak Batalkan Liburan ke ASEAN


Jakarta, CNN Indonesia

Turis Korea Selatan (Korsel) membatalkan perjalanan ke berbagai negara di Asia Tenggara di tengah meningkatnya kekhawatiran Akan segera isu keamanan, menyusul laporan kejahatan kasus penipuan pekerjaan (job scam) dan penculikan, terutama di Kamboja.

Seorang pria bermarga Son mengatakan kepada Korea JoongAng Daily bahwa ia baru saja membatalkan rencana perjalanan golf ke Phnom Penh, Kamboja, bersama teman-temannya pada Desember mendatang.

“Sungguh sia-sia kehilangan biaya pembatalan, tetapi saya tidak bisa memaksakan diri untuk pergi ke Kamboja Di waktu ini,” ungkap Son, seperti dikutip VN Express.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data menunjukkan bahwa keberangkatan dari Korea Selatan ke negara-negara Asia Tenggara menurun sebesar 7,25% pada Oktober 2025, dengan Kamboja mengalami penurunan paling tajam, Merujuk pada laporan The Korea Herald.

Kamboja melihat penurunan sebesar 15,4 persen, dari 13.727 kunjungan pada September menjadi 11.613 pada Oktober 2025.

Pembunuhan Mahasiswa Korea di Kamboja Memicu Ketakutan Luas

Kekhawatiran publik semakin intensif bulan lalu setelah seorang mahasiswa Korea yang mengunjungi Phnom Penh untuk pameran pekerjaan musim panas dilaporkan disiksa dan dibunuh oleh organisasi kriminal lokal, menurut laporan Reuters.

Kematian mahasiswa ini memicu ketakutan luas di kalangan warga Korea Selatan, mendorong pemerintah mengambil langkah mendesak untuk melindungi warga dari krisis penipuan yang meningkat.

Dampak dari isu keamanan ini Sekarang menyebar melampaui Kamboja. Filipina dan Thailand Bahkan menerima lebih sedikit pengunjung Korea Selatan pada Oktober 2025.

Kunjungan ke Filipina turun 18,9 persen menjadi 120.175, sedangkan Kunjungan ke Thailand turun 5 persen menjadi 157.402.

“Saya seharusnya pergi ke Laos pada bulan Januari (2026), tetapi Hari Ini saya Sungguh-sungguh cemas karena begitu banyak orang membatalkan (perjalanan),” tulis seorang warganet di media Korea.

Agen perjalanan besar Bahkan menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya kecemasan publik tentang kasus kejahatan Asia Tenggara.

“Sejauh ini kami belum melihat penurunan signifikan dalam pemesanan untuk destinasi selain Kamboja,” kata seorang perwakilan perusahaan perjalanan. “Tapi kami memantau situasi dengan cermat,” tambahnya.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada 21 Oktober oleh Realmeter menunjukkan bahwa 82,4 persen responden Korea Selatan mengatakan kejahatan baru-baru ini di Kamboja Sudah memengaruhi pandangan mereka terhadap perjalanan ke Asia Tenggara. Angka ini melonjak Sampai sekarang 88,3 persen di kalangan responden berusia 20-an.

(wiw)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA