Jakarta, CNN Indonesia —
Inggris bergabung dengan Amerika Serikat mengirim pasukan ke Israel saat gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pengiriman sebagian kecil pasukan Inggris tersebut untuk membuat pos pemantauan pelaksanaan gencatan senjata di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sebanyaknya kecil perwira perencanaan Inggris Pernah berada di Pusat Koordinasi Militer Sipil (Civil Military Coordination Centre/CMCC),” demikian pernyataan Kementerian Lini pertahanan Kerajaan Inggris, seperti dikutip dari AFP.
Menteri Lini pertahanan Inggris John Healey menyatakan bahwa London Berencana memainkan “peran utama” atas permintaan dari Amerika Serikat.
“Kami bisa berkontribusi memantau gencatan senjata,” kata Healey.
“Ditambah lagi dengan sebagai respons atas permintaan Amerika, kami menempatkan dua jenderal bintang dua di komando militer dan sipil sebagai deputi komandan. Jadi, Inggris Berencana memainkan peran utama,” ia melanjutkan pernyataannya.
Kepastian tersebut diumumkan Inggris setelah Wakil Pemimpin Negara AS JD Vance resmi membuka pusat koordinasi AS-Israel di wilayah selatan Israel.
Israel dilaporkan melakukan Sebanyaknya pelanggaran di tengah gencatan senjata di Gaza. Pekan lalu, menembak mati empat warga Jalur Gaza saat gencatan senjata.
Sumber medis mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (20/10) di Kota Gaza. Sumber lain menyebut dua warga Palestina tewas dalam serangan drone Israel di area Ash Shuaf dan Al Tuffah, dikutip dari Anadolu Agency.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA