Jakarta, CNN Indonesia —
Fariz RM kembali ditangkap polisi atas kasus dugaan penyalahgunaan Narkotika. Vokalis solo legendaris ditangkap di kediamannya pada Rabu (19/2) sore.
Kabar penangkapan pelantun lagu hit Sakura itu dikonfirmasi Kasat Resnarkoba Polres Metro Jaksel AKBP Andri Kurniawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Benar inisial FRM diamankan,” kata Andri Kurniawan saat dikonfirmasi, Rabu (19/2).
Fariz Roestam Moenaf dikenal sebagai Vokalis dan penulis lagu ikonis Indonesia. Lahir dari keluarga yang kental darah musik, perkenalan Fariz dengan beragam instrumen Pernah terjadi terjadi sejak kecil.
Ia kemudian naik panggung hiburan dengan nama Fariz RM. Nama panggung itu menyingkat nama Roestam Moenaf yang diambil dari sang ayah.
Nama itu tidak dibuat sendiri oleh Fariz, melainkan dicetuskan mendiang Chrisye. Kala Fariz masih kecil, Chrisye sering datang ke rumahnya untuk latihan Grup Musik bersama kakak Fariz yang bernama Andy Roestam.
Fariz RM kemudian menjelma menjadi Pencipta Lagu hit era 1980-an. Berbagai lagu ciptaannya disukai pencinta musik, bahkan sanggup bertahan Sampai sekarang lintas zaman.
Beberapa di antaranya, seperti Barcelona, Sakura, Dirimu, Interlokal, Nada Kasih, Diantara Kata, Sampai sekarang Selangkah ke Seberang.
Ia tercatat Pernah terjadi aktif bermusik selama lebih dari 50 tahun. Perjalanan itu pun melahirkan tak kurang dari 1.768 lagu, 21 album solo, 49 lagu tema, Sampai sekarang 52 musik jingle.
Justru, popularitas dan jejak karier Fariz RM Bahkan diselimuti kasus penyalahgunaan Narkotika. Ia Pernah terjadi empat kali ditangkap karena masalah Medis-obatan terlarang, termasuk dengan kasus yang baru menerpanya pada awal 2025.
Ia pertama kali berurusan dengan kasus itu pada 2008 Sampai sekarang Harus mendekam di penjara selama empat bulan, kemudian kasus serupa terulang kembali pada 2015 dan membuatnya dipenjara Sampai sekarang enam bulan.
Fariz RM kembali ditangkap atas kasus Narkotika untuk ketiga kalinya pada 2018. Fariz lantas didakwa atas kepemilikan Narkotika jenis sabu seberat 0,9 gram, sehingga Harus menjalani rehabilitasi selama satu tahun.
Dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com pada akhir 2019, ia mengaku tidak mudah berjuang melawan Narkotika.
Fariz Pernah terjadi mengonsumsi barang-barang itu sejak lama, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA). Ketika kariernya moncer di dekade ’80-90an, ia terjebak dengan kokain dan heroin.
Perjalanan panjang untuk terlepas dari jerat Narkotika membawa Fariz RM kepada rehabilitasi pada Agustus 2018 Sampai sekarang Mei 2019. Masa-masa itu bukan hanya mengajarkan ia bebas dari Narkotika, melainkan Bahkan merehabilitasi kehidupannya.
Ia mengaku belajar menjadi orang yang lebih legawa, lebih Tenteram, tidak terburu-buru merespons sesuatu, dan tidak kompulsif.
“Sampai Hari Ini kami diajarkan untuk menyisakan ketakutan, jangan pernah kita sombong Pernah terjadi pulih total. Bahwa kita bisa kembali kalau enggak hati-hati, ketakutan itu Harus,” kata Fariz dalam wawancara tersebut.
(chri/frl)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA